Pantai Angsana dan Pantai Pagatan adalah dua pantai berpanorama indah di ujung tenggara Pulau Kalimantan. Dua pantai itu menjadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang dikenal sebagai daerah tambang batubara. Dengan cadangan batubara yang diperkirakan mencapai 1,2 miliar metrik ton, wajar jika Tanah Bumbu disebut sebagai surga para petambang.
Minggu (9/11/2014) sore itu, kawasan Pantai Pagatan ramai pengunjung. Jarum jam hampir menunjukkan pukul enam. Arif (25), seorang pengunjung, masih betah duduk di dermaga pantai. Dengan gadget di tangannya, ia berusaha mengabadikan sang surya yang memerah sebelum masuk ke peraduan. Berbagai upaya dilakukan Arif untuk memotret panorama sunset (matahari terbenam) di Pantai Pagatan sore itu.
Arif mengatakan, perjalanan panjang dan melelahkan dari Banjarmasin terbayar setelah menikmati suasana Pantai Pagatan. ”Lumayan capek, sih. Namun, setelah sampai di pantai ini rasanya fresh kembali,” ujar pria lajang yang mengaku berasal dari Bandung, Jawa Barat, itu.
Meski sudah tiga tahun tinggal di Banjarmasin dan berjualan pakaian, Arif baru kali itu jalan-jalan ke Pagatan. Ia datang ke pantai bersama Asep (31), temannya yang juga berasal dari Bandung, tetapi sudah menetap hampir lima tahun di Pagatan.
Pantai Pagatan terletak di Pagatan, ibu kota Kecamatan Kusan Hilir. Lokasi pantai mudah dijangkau karena berada di pusat kota kecamatan yang dibelah jalan Trans-Kalimantan poros selatan. Pantai yang berjarak 23 kilometer dari Batulicin, ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu, ini bisa dicapai dengan waktu tempuh sekitar lima jam dari Banjarmasin, ibu kota provinsi.
Pantai Pagatan memanjang dari barat ke timur sepanjang 1,5 kilometer dan memiliki pasir pantai lembut. Ombaknya tidak terlalu besar sehingga cukup aman untuk berenang.
Luas lahan yang menjadi bagian pantai ini sekitar 1,5 hektar. Dengan lahan cukup luas, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas di pantai, termasuk bermain bola dan voli pantai.
Prasarana dan sarana di pantai yang berada di sekitar perkampungan nelayan ini juga sudah terbangun. Ada taman yang dilengkapi dengan bangku dan lampu penerangan, dilengkapi arena untuk bermain skateboard. Bagi pengunjung yang ingin bermalam, penginapan juga tersedia.
Menurut Asep, puncak keramaian di Pantai Pagatan terjadi setiap April, yakni saat pesta adat Mappanretasi yang dalam bahasa Bugis bisa diartikan ’memberi makanan di laut’. ”Orang yang datang bisa ribuan jumlahnya,” ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.