Untuk mendapatkan sepeda tidak susah di pulau ini. Di sepanjang jalan, banyak penduduk lokal yang menyewakan sepeda. Mulai dari sepeda mini hingga sepeda gunung. Harga sewanya cukup terjangkau yakni Rp 75.000 untuk seharian. Dimulai dari depan Hotel Villa Ombak, saya mulai kayuhan. Tentu saja tidak sendiri. Saya mengajak teman-teman untuk menikmati pulau itu, juga dengan sepeda.
Kami berangkat sehabis makan siang, sekitar pukul 14.00 Wita. Ya, setidaknya kami sudah mengisi “bahan bakar” untuk mengayuh menyusuri pulau yang kelilingnya sepanjang 7,5 km itu.
Wisatawan mancanegara terlihat berseliweran. Penampilan mereka cukup mencolok. Selain karena mereka cukup banyak dibandingkan turis domestik, mereka juga terlihat nyaman mengenakan bikini atau bertelanjang dada. Cakep-cakep lagi.
Sepanjang pinggir pantai juga berdiri penginapan-penginapan, mulai dari yang harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Sebagian penginapan memiliki cafe sendiri. Hal itu untuk memudahkan para tamu yang ingin kongkow di pinggir pantai.
Jalan yang dilalui sepeda tak melulu mulus. Berat rasanya kaki mengayuh ketika medannya mulai berpasir. Terpaksa saya dan teman-teman turun dari sepeda dan menuntunnya. Huh, capek juga. Apalagi matahari mentereng tanpa terhalang awan di langit biru nan cerah. Tak terasa keringat menetes di wajah. Lengket dan asin.
Untuk mengingatkan, sebaiknya saat bersepeda membawa minuman. Sebab, hausnya luar biasa. Beruntung jika ada warung atau café untuk minuman. Sebab café atau warung kebanyakan ada di sisi depan pulau. Sementara di sisi belakang hanya penginapan saja.
Saat kami menuntun sepeda, ada sejumlah penduduk lokal yang sedang duduk-duduk di depan kafe menyapa kami.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.