Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita tentang Secangkir Teh

Kompas.com - 09/12/2014, 10:37 WIB

Zona nyaman

Untuk meracik teh lalu menambahkan beragam buah-buahan, seperti stroberi dan apel, tidak bisa asal-asalan. Peracik teh di Oza Tea House, Efran, mengatakan, setiap teh memiliki karakteristik yang tak sama. ”Masih belajar. Enggak nyangka teh ternyata bakal banyak gini. Di kafe lain standarnya paling teh kamomil, melati,” ujarnya.

Bagi Efran, belajar meracik teh menjadi sebuah pengalaman baru yang mengasyikkan. Ia antara lain harus mengidentifikasi kotak-kotak berisi beragam teh dengan cara mencium aroma tehnya. ”Butuh eksperimen. Sesama teh hijau saja rasanya beda,” tambah Efran.

Ada sekitar 18 jenis teh sebagai bahan racikan yang lima di antaranya merupakan teh lokal. Meski keragaman jenis teh lokal tidak begitu banyak dibandingkan dengan teh impor, kuantitas pemakaian teh lokal ini justru lebih mendominasi. Dari 18 jenis itu, saat ini sudah lahir lebih dari 200 resep teh baru.

Tak hanya menyuguhkan keunikan teh dalam berbagai varian rasa, Oza berusaha memberikan sentuhan visual yang menarik pada teh. Gelas-gelas yang dipakai, misalnya, beragam bentuk dan indah dipandang. Oza juga membubuhkan angka 1835 pada nama rumah tehnya sebagai pengingat bahwa pada tahun 1835 teh dari Indonesia pertama kali menembus pasar Amsterdam.

”Saya jatuh cinta karena teh bisa ngasih semacam sanctuary. Ketika butuh waktu menahan diri dan ingin bercengkerama dengan diri sendiri, teh apa pun asal bisa memaknai. Enggak bisa buru-buru kalau menikmati teh. Coffee to go, tea to stay,” kata Oza. Mari nikmati merah senja dengan secangkir teh... (Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com