Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debur Ombak di Penjalin

Kompas.com - 10/12/2014, 11:28 WIB
DEBUR ombak yang menghantam bibir pantai Pulau Penjalin menjadi irama indah di tengah alam permai. Sejauh mata memandang, hanya hamparan laut membiru di bawah naungan langit bersih membentang.

Matahari siang itu terasa ramah. Meski hari sudah menunjukkan pukul 14.00, sinarnya terasa lembut menembus kulit. Pekan lalu, cuaca memang agak redup karena mendung, tetapi tak mengurangi keindahan Pulau Penjalin yang terletak di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, itu.

Pantai pasir putih menghampar, laut biru membentang, dan rimbun pepohonan di tengah pulau yang hijau. Angin yang lembab, mengayun-ayun nyiur yang berjajar di bibir pantai seperti sebuah tarian selamat datang. Di atas, langit masih bersih meski titik-titik hujan mulai turun.

Perjalanan selama dua jam menggunakan kapal mesin berkapasitas 30 orang dari Tarempa menuju Penjalin di Kabupaten Kepulauan Anambas pun terbayar. Penjalin yang permai ada di depan mata. Sebuah pantai yang unik seperti kolam bundar berukuran besar karena terletak di antara gugusan pulau-pulau di sekitarnya. Gradasi warna pasir putih dan air laut yang kehijauan di sisi pantai hingga semakin biru di bagian tengah laut terlihat elok nian.

Orang kerap menyamakan pantai Pulau Penjalin seperti Pantai Hat Maya di Pulau Phi Phi, Thailand. Pantai ini merupakan lokasi shooting film The Beach yang dibintangi aktor Leonardo Di Caprio. Letaknya yang berada di antara gugusan pulau menjadikan pantai Pulau Penjalin terasa eksklusif, jauh dari dunia luar dan serasa milik pribadi.

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH Bakar Ikan di pantai Pulau Penjalin, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
Warga setempat menamakan Pulau Penjalin dan pulau-pulau di sekitarnya dengan Gugus Pulau Tujuh karena terdiri dari tujuh pulau yang berdekatan. Adapun Pulau Penjalin terdiri dari dua pulau, yaitu Pulau Penjalin Besar dan Pulau Penjalin Kecil, dengan karakteristik yang nyaris serupa.

Selain pantai berpasir putih dan dipenuhi jajaran bebatuan berukuran raksasa, Pulau Penjalin juga menyimpan kekayaan terumbu karang . Para pencandu keindahan alam bawah laut akan tertantang untuk menyelami keindahan alam bawah laut pulau ini. Terumbu karang berukuran besar dengan kondisi yang sangat baik dapat disaksikan hanya dari kedalaman 3 meter, termasuk dengan ikan-ikan yang berenang hilir mudik di sekitar karang.

Sejumlah penelitian menyebutkan, terumbu karang di kawasan Pulau Penjalin berkategori baik, dari sisi penyebaran ataupun keragamannya. Reef flat atau bentukan daratannya terbentang sejauh 100 meter sampai tubir pantai dengan kedalaman 1 meter hingga 10 meter.

Di bagian yang agak dalam terdapat dinding karang, gorgonian, dan koral aneka warna, tempat hidup dan bertumbuhnya berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Acropora, lobophyllia, pocillopora, dan porites dengan corak dan warna beragam, seperti karang meja, karang bercabang, dan karang otak, mendominasi perairan ini.

Warnanya beragam, di antaranya kuning tua, ungu, putih, dan merah. Sangat memesona. Berada di antara keindahan karang dan biota laut nan indah waktu seolah berhenti berdetak. Sebuah kesunyian yang syahdu sekaligus misterius.

Dengan keanekaragaman itu, sejak tahun 2007, gugusan Pulau Penjalin dan perairan di sekitarnya ditetapkan sebagai kawasan konservasi taman laut. Hanya sedikit bagian yang terlihat rusak disebabkan penggunaan bom ikan oleh para nelayan. Adapun di bagian bibir pantai lebih banyak karang yang rusak karena pemanasan.

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH Kepulauan Riau Dilihat dari Udara
Alam bawah laut

Pulau Penjalin hanyalah satu dari 255 pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Dari jumlah tersebut, baru 26 pulau yang sudah ditinggali penduduk. Penjalin masuk dalam kategori pulau yang belum ditinggali dengan daya pesona berupa pantai berpasir putih dan potensi keindahan alam bawah lautnya yang indah.

Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Anambas Rusdi yang menyertai perjalanan ke Penjalin dengan rombongan dari PT Pelni menuturkan, potensi utama Pulau Penjalin adalah keindahan pantai dan surga bagi pehobi snorkeling dan diving (menyelam). ”Penjalin masih alami karena jauh dari permukiman penduduk. Belum ada yang menghuni,” ujar Rusdi.

Untuk mencapai Penjalin, kita dapat menyewa perahu khas Anambas yang dikenal dengan sebutan pompong berukuran besar seharga Rp 5 juta. Jika menggunakan kapal cepat, harga sewanya berkisar Rp 2 juta-Rp 3 juta. ”Agak mahal memang karena di sini minyak (BBM) susah,” tambah Rusdi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com