"Saat ini yang kami butuhkan adalah mesin insinerator dan mesin press," tuturnya.
Mesin insinerator ini digunakan untuk membakar sampah dengan cepat dan dalam volume besar, tetapi asap hasil pembakaran disaring sehingga meminimalisir polusi udara. Sedangkan mesin press digunakan untuk sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Sampah-sampah ini ditekan sehingga padat dan mudah dikirim ke Jawa.
"Daur ulang untuk barang-barang ini di Jawa," katanya.
Delphine mengungkapkan sampah-sampah yang susah didaur ulang seperti plastik dengan material alumium di dalamnya, terpaksa harus dibakar. Contohnya adalah plastik bekas minuman dan makanan kemasan. Jumlahnya terbilang besar, bisa 3 ton per hari.
Gili Eco Trust sendiri mencari pendanaan dari para penyelam yang datang ke Gili Trawangan. Lukman juga menuturkan pengelolaan sampah masih bersifat swadaya masyarakat, yaitu dari iuran warga dan pengusaha setempat.
Pulau ini juga membutuhkan kapal dan truk untuk membawa sampah ke Pulau Lombok. Total dana untuk mesin, kapal, truk, buldoser untuk mengeruk sampah lama, transportasi membawa alat ke Gili Trawangan, hingga pelatihan penggunaan mesin, diperkirakan membutuhkan sebesar Rp 1,5 miliar. Namun seperti diungkapkan Lukman, belum adanya bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat terkait infrastruktur untuk pengelolaan sampah.
"Ke depannya ini kami harus memikirkan bagaimana mengelola sampah. Karena akan semakin menumpuk. Selama ini semua usaha masyarakat sini sendiri," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.