Di warungnya yang sederhana, sedikitnya setiap hari Bu Misnah memasak 10 kilogram sarang tawon yang dibeli dari pedagang yang mengantarnya langsung ke tempatnya. "Sudah ada langganan khusus yang tiap hari ngantar rumah tawon ke sini dari wilayah Banyuwangi Selatan," jelasnya.
Awalnya, Bu Misnah akan memotong-motong lempengan rumah tawon menjadi ukuran yang lebih kecil lalu dimasukkan dalam pincukan daun pisang. "Larva tawon yang masih putih seperti ini dibiarkan saja dan dipincuk pakai daun pisang. Bumbunya lombok, gula merah, asam, tomat dan bawang merah. Setelah itu dikukus. Kalau daunya sudah layu berarti sudah matang," ujarnya.
Jika ada yang memesan, biasanya Bu Misnah akan meletakkan botok tawon di piring yang berbeda. "Pelanggan biasanya pesan nasi pecel dan botok tawon ini sebagai lauknya," jelasnya.
Untuk menikmatinya, pembeli hanya cukup menyediakan uang minimal Rp 10.000. "Rasanya gurih dan enak. Setiap lewat sini pasti saya sempatkan mampir ke warung sini," kata Sumarsono, warga Kecamatan Giri, salah satu pelanggan warung Bu Misnah.
Jika melewati jalan raya Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Rogojampi, Anda harus menyempatkan diri untuk singgah menikmati kuliner dengan bahan sarang tawon ini. Tidak perlu khawatir kehabisan, karena Bu Misnah terus memproduksi botok tawon di dapur yang menyatu dengan warungnya. "Kalau habis langsung buat soalnya botok tawon ini enak dimakan pas panas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.