Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indahnya Aceh Gayo Lues, Negeri Seribu Bukit...

Kompas.com - 15/12/2014, 14:43 WIB
MENDENGAR Aceh Gayo Lues pasti belum banyak yang pernah mengunjungi daerah ini, saya pun termasuk asing mendengar Aceh Gayo Lues ini. Kebanyakan wisatawan berkunjung ke Aceh memang sebagian besar ke Banda Aceh dan Pulau Weh, padahal banyak sekali potensi pariwisata di bumi Aceh yang belum terpublikasikan. Salah satunya adalah Aceh Gayo Lues ini.

Saya sangat beruntung tiba-tiba dihubungi oleh Pak Rifky dan Pak Khairul dari Indecon melalui Program Pengembangan Ekowisata Gunung Leuser dan didukung juga oleh IFACS untuk mengenalkan wisata di Gayo Lues.

Untuk menuju ke Aceh Gayo Lues ini saya melalui perjalanan darat yang cukup panjang dari Kota Medan, Sumatera Utara. Rute jalan daratnya dari Medan, menuju Kabanjahe, Brastagi, Kutacane, Kedah dan tiba di Blangkejeren. Lama perjalanan kurang lebih 10 sampai dengan 11 jam, itu pun tergantung kondisi jalan yang biasanya kalau musim hujan jalan suka tertimbun longsor.

Namun buat teman-teman yang ingin ke sini tanpa menempuh perjalanan darat yang panjang tenang saja kok, mulai 1 Januari 2015 dikabarkan Susi Air dan pesawat perintis lainnya akan membuka rute dari Medan ke Blangkejeren ini. Waktu tempuh menggunakan pesawat paling hanya 1 jam lebih.

BARRY KUSUMA Blangkejeren di Kabupaten Gayo Lues, Aceh.
Blangkejeren di Kabupaten Aceh Gayo Lues dahulu pernah jaya akan destinasi wisata yang kaya akan alam dan satwanya sebelum daerah operasi militer atau DOM diberlakukan di Aceh. Blangkejeren, Ketambe dan Kedah merupakan primadona bagi turis asing yang ingin menikmati keindahan alam dan satwa di Taman Nasional Gunung Leuser.

Pesona Aceh Gayo Lues ini semakin memudar sehingga mati suri pada saat DOM diberlakukan. Namun saat ini Pesona Aceh Gayo Lues semakin bangkit dan mulai banyak wisatawan yang ingin mencari adventure datang ke sini.

Pada saat saya datang ke sini, destinasi ini sangatlah aman. Faktor keamanan yang banyak ditakuti oleh wisatawan akan adanya GAM sama sekali isu yang tidak mendasar, selama saya mengeksplor Aceh Tenggara sampai blusukan masuk ke hutan juga sangat aman.

Memang untuk keluar dari Aceh Gayo Lues ini penjagaan dari pihak kepolisian lapis dua. Penjagaan mereka sangat ketat bukan karena adanya gangguan keamanan nasional, tetapi mereka mencari penyelundup narkoba karena Aceh Gayo Lues ini sangat subur, tanaman apa saja yang ditanam di sini pasti tumbuh subur.

Maka tidak heran jika konon Aceh Gayo Lues ini memiliki ganja terbaik di dunia. Khusus buat teman-teman yang ke sini, jangan sekali-kali mencoba ya. Pasalnya bagi siapa saja yang tertangkap dan mencoba narkoba hukumannya sangat berat.

BARRY KUSUMA Orangutan sumatera di Kedah, Kabupaten Gayo Lues, Aceh.
Kembali ke pariwisata di Aceh Tenggara ini, karena alamnya sangat terjaga tidak heran jika kita bisa menjumpai dengan mudah satwa dilindungi seperti orangutan sumatera, Black Gibbon, dan banyak primata lainnya. Bagi pencinta trekking, Ketambe merupakan gerbang paling dekat untuk trekking menuju ke Taman Nasional Gunung Leuser. Konon keindahan Taman Nasional Gunung Leuser ini setara dengan Gunung Rinjani. Saya belum kesampaian untuk trekking ke Gunung Leuser karena medan yang cukup berat dan panjang. Idealnya untuk trekking bisa memakan paling cepat waktu sampai 2 minggu lebih.

Ada beberapa destinasi di Aceh Gayo Lues yang menarik untuk dikunjungi, di mana dalam waktu seminggu kita bisa menikmati alam yang masih perawan. Beberapa destinasi tersebut akan saya jelaskan di bawah ini.

1. Kedah

Merupakan gerbang paling dekat menuju Taman Nasional Gunung Leuser. Kedah yang merupakan rain forest yang masih sangat terjaga keasliannya, karena letaknya yang dekat dengan Taman Nasional Gunung Leuser. Di sini kalau beruntung pada saat trekking, Anda bisa menjumpai aneka satwa seperti orangutan, harimau, macan, black gibbon, siamang, kera liar, spesies burung langka dan masih banyak lagi. Kalau beruntung hal ini akan menjadi pengalaman seru saat Anda berjumpa dengan salah satu satwa tersebut saat menjelajahi hutannya.

BARRY KUSUMA Burung liar di Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.
Ketika saya trekking menyusuri rain forest di Kedah, hanya berjalan selama 1 jam perjalanan saja saya menjumpai orangutan yang sedang membangun sarangnya. Beruntung saya membawa lensa tele sehingga bisa melihat dengan jelas orangutan yang masih muda dan ternyata mereka sangat pemalu pada saat berjumpa manusia.

Dari kejauhan saya hanya mendengar suara black gibbon sejenis kera hitam yang besar. Sayang sekali mereka berada jauh di bukit lain sehingga kami tidak ada kesempatan untuk melihat mereka dan hanya mendengar suaranya saja. Ketika menelusuri jalan setapak demi setapak di tengah hutan, sesekali kami menjumpai siamang dan lutung. Jika ingin maksimal menikmati satwa liar di Kedah ini memang idealnya 2 sampai 3 hari di sini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com