Berawal dari sebuah informasi bahwa ada bukit di Kabupaten Ngada yang sering dikunjungi dan menjadi tempat ziarah baru di Keuskupan Agung Ende. Setelah mengumpulkan informasi itu, komunitas doa ini berdiskusi untuk berziarah ke tempat itu. Mereka sepakat mengumpulkan uang masing-masing Rp 50.000 per orang untuk membiayai transportasi dari Kota Waelengga ke bukit tersebut.
Bahkan Kompas.com pun tertarik dengan informasi itu. Akhirnya wartawan Kompas.com bersama keluarga ikut dalam rombongan sambil dalam hati menulis tentang keindahan bukit tersebut.
Dari Kota Waelengga berjalan di pinggir pantai Aimere. Berjalan terus sampai di perjalanan berkelok-kelok dari Kota Aimere sampai di terminal Watu Jaji. Ada satu tikungan yang seperti ular merayap. Nama tikungan itu adalah Tikungan Kaju Ala. Semua sopir yang melintasi jalan negara itu baik dari arah Maumere menuju Labuan Bajo dan sebaliknya harus hati-hati mengendarai kendaraan karena ada beberapa kali kejadian kecelakaan di jalan tersebut. Beruntung penumpang tidak mabuk dan muntah.
Ada yang sangat menarik, sebelum tiba di Puncak Wolowio, rombongan melewati kebun kopi Arabika ratusan hektar milik petani di pedesaan tersebut. Untuk diketahui bahwa kopi Arabika Bajawa sudah diekspor ke luar negeri.
“Ah kita beruntung berwisata sekaligus berziarah ke Puncak Wolowio karena kita bisa melihat perkebunan kopi Arabika yang ditanami petani di Kabupaten Ngada. Selama ini kita hanya mendengarkan nama Kopi Arabika Bajawa. Nah, hari ini kita melihat sendiri betapa kekayaan kebun kopi Arabika dimiliki warga petani Bajawa," ujar Ibu Margaretha Bupu sekaligus Bendahara Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), Minggu (7/12/2014), dalam perjalanan ziarah yang didampingi Pastor Paroki Santo Arnoldus dan Yoseph Waelengga, Romo Hieronimus Jelahu, Pr.
Nah, mulai dari situ, kekaguman menyelimuti hati dan pikiran rombongan dengan melihat sebuah Patung Bunda Maria yang sangat tinggi. Sang sopir terus mengendarai kendaraan dengan membawa rombongan. Lalu, mata dari seluruh rombongan tertuju ke kemegahan Patung Bunda Maria yang dibangun oleh pekerja yang didatangkan khusus dari Pulau Jawa serta sebuah salib tinggi di sebelahnya. Di bawah salib itu ada Patung Bunda Maria sedang memangku Yesus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.