Surat yang ditandatangani Susi Pudjiastuti tertanggal 24 November 2014 itu ditunjukkan Kepala Bidang Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Mohammad Hardi kepada sejumlah wartawan di Tanjung Redeb, ibu kota Berau, Senin (15/12/2014). Dalam pertemuan itu, Hardi didampingi Kepala Seksi Konservasi, Pengembangan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Berau Yunda Zuliarsih.
”Kalau Kementerian Kehutanan (kini Kementerian LH dan Kehutanan) mengabulkan agar Sangalaki dan Semama dikelola unit pengelola Taman Pesisir Kepulauan Derawan, kami siap melaksanakannya,” kata Hardi.
Susi, dalam suratnya, menjelaskan, Berau memiliki Peraturan Bupati tentang Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil serta Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Daerah konservasi perairan ditetapkan Pemerintah Kabupaten Berau lewat Taman Pesisir Kepulauan Derawan seluas 285.266 hektar.
Di dalam area itu, ada kawasan konservasi Sangalaki (280 ha) dan Semama (220 ha) yang kini dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sangalaki berstatus taman wisata alam laut dan Semama berstatus suaka margasatwa.
Dengan mempertimbangkan kawasan konservasi perlu dikelola secara efektif dan terpadu, Susi mendukung pengelolaan kawasan konservasi Pulau Sangalaki dan Semama diintegrasikan dalam kesatuan unit pengelola Taman Pesisir Kepulauan Derawan. Taman pesisir itu dikelola Pemerintah Kabupaten Berau.
Menanggapi penerbitan surat itu, Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian LH dan Kehutanan Sonny Partono mengaku belum tahu. ”Nanti saya coba cek dulu suratnya,” ujarnya.
Di Sangalaki yang pantainya menjadi lokasi peneluran utama penyu hijau dan sisik di Kepulauan Derawan, sejak tahun 2003 didirikan pos penjagaan BKSDA Kaltim bersama Yayasan Penyu Berau. Hari Minggu lalu, Kompas bersama rombongan The Nature Conservancy dan Yayasan Penyu Berau mengunjungi pos itu.
Menurut Rudi Handoko, petugas BKSDA setempat, pos itu dijaga lima orang. Mereka mengamankan pantai lokasi peneluran penyu itu dari perburuan telur dan daging penyu, serta kegagalan menetas akibat terendam air pasang. Hampir tiap hari ditemukan 30 sarang peneluran penyu.
Di Semama, ada ekosistem mangrove dan tempat hidup ribuan burung layang-layang (Hemiprocne longipennis). (ICH)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.