Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karibu Tanzania...

Kompas.com - 23/12/2014, 13:38 WIB

Serengeti juga sangat terkenal sebagai rumah dari big migration. Perpindahan besar dari ratusan bahkan ribuan wildebeest dan zebra dalah pemandangan paling spektakuler selama bulan Juli sampai Desember di Tanzania. Mereka bermigrasi sepanjang tahun, terus-menerus mencari rumput segar dan kualitas air yang lebih baik.

Migrasi ini menarik banyak predator seperti singa, macan tutul, hyena dan serigala. Salah satu pemandangan paling dasyat adalah ketika kawanan wildebeest menyeberangi Sungai Grumeti (Tanzania) dan Sungai Mara (Kenya) yang dipenuhi oleh buaya. Banyak hewan yang tewas akibat diterkam buaya ataupun lemas karena derasnya arus sungai.

Beberapa kali mobil safari kami harus berhenti karena ratusan wildebeast menyebrang jalanan tepat di depan kami. Hewan yang selalu menunduk ini sering ditemani oleh zebra selama perjalanan migrasinya. Peristiwa alam besar ini adalah salah satu tontonan menakjubkan dari kehidupan satwa liar di muka bumi!

Ngorongoro Crater

Kami disambut beberapa ekor jerapah besar cantik saat memasuki Ngorongoro National Park. Seekor Twiga betina bersama bayinya tiba-tiba muncul dari balik pohon. Jerapah jangkung tersebut berhenti tepat di depan mobil, diam mematung dan memandang tepat ke arah kami, seakan siap dipotret. Anggun!

Ngorongoro National Park adalah keajaiban alam dunia kedelapan. Dinding setinggi 600-an meter dengan dasar kawah yang menyebar sepanjang 102 kilometer persegi sekan membentuk kuali raksasa di depan kami. Kawah yang terbentuk akibat ledakan gunung vulkanik jutaan tahun lalu ini dihuni oleh hampir setiap spesies satwa liar asli yang bermigrasi ke Afrika Timur termasuk badak hitam yang langka.

Kawah yang dideklarasi sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1978 ini memiliki konsentrasi satwa liar terbesar di dunia. Di sini juga terdapat gerombolan gajah banteng dengan gading yang sangat besar, karena kandungan mineral yang kaya tanah vulkanik dan rumputnya. Gajah-gajah ini luar biasa besarnya, dipastikan adalah gajah terbesar yang pernah Anda lihat.

Maasai Village

Setelah beristirahat di Hippo Lake, kami melanjutkan perjalanan ke Seneto Maasai Village di Ngorongoro Conservation Area, sebuah desa tradisional suku asli yang dilestarikan di Tanzania. Kami disambut oleh kepala Suku Maasai dan tarian wanita Suku Maasai. Kepala suku menunjukkan kepada kami bagaimana kehidupan penduduk Maasai. Mulai dari kebiasaan bagaimana mereka memasak, mengurus ternak dan mengajak kami ke dalam rumah kecil, tepatnya hanya seukuran kandang ternak.

Rumah dengan jendela di bagian atas sekecil korek api ini dibangun dari kayu yang direkatkan dengan kotoran sapi. Di dalamnya terdapat ada dua bilik kecil, satu untuk tempat tidur wanita dan satu untuk anak-anak. Pria tidak mempunyai bilik. Apalagi suami pada Suku Maasai mempunyai empat orang istri, yang akan berpindah dari satu ke rumah istri lainnya setiap saat.

Di sini juga saya sempat menyaksikan acara minum darah sapi segar. Urat vena leher sapi hidup ditusuk dengan bambu kecil, kemudian darah yang keluar ditadah dan langsung diminum. "Not for me, thanks."

Kunjungan ke Maasai Village ini adalah akhir perjalanan safari kami. Di kejauhan kami melihat Rhino, anggota hewan terakhir dari Big Five - yang menjadi perburuan saya selama safari. Matahari yang terbenam di savannah Tanzania menutup perjalanan safari kami. Pengalaman seumur hidup yang memberikan persepsi berbeda bagi saya dalam melihat suatu kehidupan.

NOVA DIEN Desa Maasai di Ngorongoro Conservation Area, Tanzania.
Sejak liburan pertama ke Tanzania, saya sangat terkesan dengan keramahan penduduk lokal yang tulus satu sama lain, tidak hanya kepada wisatawan, tentunya kekayaan alamnya, termasuk budaya dan tradisi yang dijaga oleh pemerintah maupun penduduk lokalnya.

Kuliner

Makanan selama safari cukup bervariasi, kebanyakan adalah western food. Sedangkan makanan lokal yang saya coba adalah Nyama Choma yaitu makanan populer penduduk lokal berupa daging panggang ditemani saos tomat, nasi, keripik kentang dan ugali (ibarat nasi bagi orang Indonesia).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com