Namun kini wisatawan domestik maupun mancanegara dapat melintasi jejak-jejak eksotis kota Yogyakarta bak Raja dan Kerabat Kerajaan zaman dulu. Bagaimana tidak, kereta kencana yang selama ini hanya bisa dinaiki oleh Raja dan kerabat Keraton, atau dilihat kala acara seremonial Keraton, kini sensasi itu bisa dirasakan para wisatawan.
Diberi nama Kereta Wisata Kencana, kendaraan yang ditarik oleh kuda ini merupakan sebuah konsep baru dalam menimati keindahan setiap sudut eksotis Yogyakarta, di mana budaya dan keindahan masa lalu menyatu. Kereta wisata kencana yang hadir di Yogyakarta merupakan replika kereta kala pemerintahan Sultan HB VII sekitar tahun 1839. Meski hanya merupakan kereta kencana replika, namun harga roda kereta wisata kencana ini pun mencapai 30 juta sampai 50 juta.
"Saat ini kita ada empat Kereta Wisata Kencana yang disiapkan untuk wisatawan," ujar GBPH Yudhaningrat, salah satu pengagas Kereta Wisata Kencana, di Yogyakarta, Selasa (23/12/2014).
Sebagai fasilitas, Kereta Wisata Kencana dilengkapi dengan wireless headphone yang terhubung pada sebuah monitor di sisi depan tempat duduk kusir. Dengan mengenakan headphone wisatawan tak hanya melihat keagungan masa lalu saja, namun juga mendapatkan penjelasan tentang cerita sejarah maupun legenda dari setiap tempat dan bangunan yang dilewati.
"Ada edukasi, jadi wisatawan yang berkunjung dapat mengerti dan mengetahui cerita sejarah maupun legenda tempat-tempat yang mereka lewati," tuturnya.
Tak perlu khawatir, narasi tentang cerita serta legenda yang didengar lewat headphone disiapkan dalam empat bahasa yakni Indonesia, Inggris, Jepang dan Belanda sehingga wisatawan mancanegara dapat mengerti dan memahami.
Kesan mewah dan elegan bukan berarti wisatawan harus merogoh kocek besar untuk dapat menikmati konsep berwisata ini. Cukup dengan Rp 200.000 wisatawan dapat merasakan sensasi menaiki kemegahan transportasi zaman dulu dan sekaligus melihat budaya, arsitektur bangunan serta geliat kehidupan masyarakat Yogyakarta.
"Kereta wisata kencana mengajak wisatawan merasakan perjalanan melintasi abad dengan kemegahan sekaligus keelokan jejak historis Yogyakarta," kata Yudhaningrat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.