Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Harga Cidomo Setengah Miliar Rupiah di Trawangan

Kompas.com - 26/12/2014, 12:16 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

GILI TRAWANGAN, KOMPAS.com - Jika Anda pernah ke Gili Trawangan di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Anda pasti sudah tahu dengan cidomo. Cidomo sejenis andong yang merupakan sarana transportasi untuk mengangkut orang.

Cidomo memang yang lazim digunakan di Gili Trawangan, umumnya dinaiki para wisatawan. Tak heran, kendaraan bermotor memang dilarang beroperasi di Gili Trawangan.

Selain cidomo, wisatawan maupun penduduk setempat biasa menggunakan sepeda. Ada pula dongol, masih sejenis andong namun khusus digunakan untuk mengangkut barang.

Tapi tahukah Anda berapa harga cidomo? Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan, Acok Bassok, harganya terbilang fantastis yaitu sekitar setengah miliar rupiah.

"Harganya Rp 500 juta. Yah mahal soalnya di Gili Trawangan sudah tidak boleh nambah cidomo. Harga segitu sudah termasuk kuda, cikar, dan izin trayeknya," kata Bassok, di Gili Trawangan, kepada Kompas.com, awal Desember lalu.

Menurut data Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKKP) Kabupaten Lombok Utara, jumlah cidomo di Gili Trawangan sendiri sekitar 32 dan dongol 42. Sementara itu, masyarakat setempat memberlakukan aturan tidak boleh ada lagi penambahan cidomo maupun dongol di Gili Trawangan.

Hal ini yang membuat harga cidomo maupun dongol sangat mahal. Padahal cidomo merupakan sarana favorit yang digunakan wisatawan untuk berkeliling Gili Trawangan.

"Harganya terus naik. Tidak seperti mobil yang terus turun," ungkap Bassok.

Bassok sendiri membeli cidomo dari sesama warga Gili Trawangan seharga Rp 30 juta di tahun 2004. Kini, harga cidomo miliknya sudah ditaksir di harga di atas Rp 500 juta. Namun ia mengaku tidak akan menjual cidomo miliknya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan dan cidomo di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (18/4/2014).
Sayangnya, walau terbilang barang mahal, di Gili Trawangan tidak ada dokter hewan yang menetap secara permanen di pulau ini. Dokter hewan tersedia di Pulau Lombok dan datang secara rutin setiap bulan di tanggal 10. Tentu hal ini menyulitkan jika ada kuda yang sakit, pun perawatan kuda sehari-harinya.

Pada 8-10 Desember 2014 lalu, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. sempat mendatangkan drh. Budhy J Widyananta MS.i dan drh. Fitri Dewi Fathiyah ke Gili Trawangan dalam rangka "Gerakan Peduli Cidomo/Dongol Sehat". Keduanya adalah dokter hewan spesialis kuda yang sudah berpengalaman malang melintang di bidang kuda pacuan sampai ke tingkat internasional, selama lebih dari satu dekade.

Para dokter ini memang didatangkan bukan untuk mengobati kuda-kuda tersebut. Hal ini tentu saja melanggar peraturan, karena dokter-dokter tersebut tak memiliki izin praktek di wilayah Nusa Tenggara Barat. Dokter-dokter ini hadir untuk memberikan sosialisasi mengenai perawatan kuda. (bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com