Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desember, Bulan Penghibur bagi WNI di Perancis

Kompas.com - 31/12/2014, 14:02 WIB
KOMPAS.com - Akhirnya udara dingin di bulan Desember terasa juga di kulit ini. Salju pun mulai turun, meskipun hanya beberapa daerah saja yang mendapat keberuntungan melihat salju pertama turun. Bulan di akhir tahun ini, sangat padat acara bagi para warga Indonesia yang bermukim di Perancis Selatan.  Pasar Hivernal yang cantik dan unik asyik untuk berbelanja dan cuci mata, perayaan Natal, peringatan Hari Ibu hingga kumpulnya para warga Indonesia untuk saling membahas segala unek-unek sebagai perantauan di Perancis ini.

Perayaan Natal bagi yang merayakan, mulai dari mempersiapkan dekorasi pohon cemara dan tentunya kado bagi keluarga. Merancang menu yang akan dihidangkan di hari Natal, hingga tibanya hari perayaan tersebut bersama keluarga. Saya dan keluarga memang tak merayakan hari Natal. Tapi dari sisi keluarga suami, sebagai tanda hormat kepada mereka, setiap tahunnya, tradisi berkumpul di hari Natal untuk menikmati santapan di kediaman mertua, sudah menjadi agenda tetap kami.

Desember datang di kota saya tinggal Montpellier, tentu saja dengan diiringi gemerlap hiasan Natal. Dari mulai jalanan, bangunan, pertokoan hingga perumahan semuanya berdandan cantik. Ada juga yang mendekorasi dengan boneka sinterklas sedang memanjat. Bila dilihat sekilas memang kelihatannya seperti seorang dengan pakaian sinterklas sedang mencoba menaiki kediaman seseorang lewat teras rumah.

Tahun ini ada kejutan seru di kota Montpellier tempat saya tinggal. Alun-alun kota biasanya didekorasi dengan pohon cemara raksasa. Tapi kali ini sebuah bola dunia raksasa yang menyedot tidak hanya penduduk setempat namun juga wisatawan yang liburan di kota ini.

DINI KUSMANA MASSABUAU Bola dunia dekorasi akhir tahun di Alun alun Montpellier, Perancis.
Bola raksasa ini jika siang terlihat bagaikan satu gumpalan salju besar penuh dengan peta dunia. Namun ketika malam menjelang, berubah bagaikan lampu bersinar di tengah alun-alun kota, dan benua yang terlihat semakin cantik. Tentu saja, obyek raksasa ini menjadi sasaran untuk dekor foto.

Tapi satu hal yang membuat saya dan teman-teman Indonesia tergelitik adalah ketika kami bersama-sama mendatanginya, banyak sekali pulau-pulau Indonesia yang tak muncul. Hal ini membuat protes tapi akhirnya menjadikan kami tersenyum karena bagi kami, Indonesia begitu luas, besar dan kaya akan pulau, tentunya membuat yang membuat bola dunia raksasa ini bisa kehabisan tempat jika hanya menaruh seluruh kepulauan Indonesia secara lengkap.

Meskipun tak lengkap, namun bola dunia ini bisa membuat kami para warga Indonesia sedikitnya merasa senang, menatap Indonesia ada di tengah alun-alun kota yang kami tinggali, Montpellier.

Pasar natal yang selalu ada selama satu bulan juga menambah keramaian. Berbagai produk yang ditawarkan dari para penjual yang menyewa kios berbentuk rumah kayu gunung. Meskipun sudah bertahun-tahun menjadi agenda tetap di beberapa kota termasuk di kota saya tinggal, tetap saja, cuci mata atau membeli jajanan yang gurih tak pernah bosan dilakukan.

DINI KUSMANA MASSABUAU Diskusi peran wanita Indonesia di luar negeri di KJRI Marseille, Perancis. Dini Kusmana Massabuau (kedua dari kiri) berbagi pengalaman dalam forum ini.
Di KJRI Marseille, tempat wadah masyarakat Indonesia, juga aktif sekali tahun ini mengadakan acara bagi warganya. Namun ada yang istimewa bagi saya pribadi di bulan Desember ini, yaitu, untuk pertama kalinya saya diajak berpartisipasi memperingati Hari Ibu, lewat forum diskusi di KJRI. Topik yang membahas ‘Peran Wanita Indonesia di Luar Negeri dalam Membentuk Karakter Bangsa’ membuat saya jadi bersemangat menyampaikan tukar diskusi tersebut.

Tiga wanita dipilih untuk menyampaikan bahan sesuai dengan pengalaman dan bidangnya. Saya dipercaya untuk menyampaikan dari sisi seorang ibu yang mendidik kedua anak saya, dari sudut dua budaya.

Seorang pembicara wanita Perancis yang juga dosen, menyampaikan lebih dari sudut pandang teori dan hukum. Saat ia menyampaikan sejarah singkat tentang perkembangan kemajuan wanita dalam berkarir di Perancis, di sinilah, sebagai wanita Indonesia ada sedikit rasa bangga. Pasalnya, saat wanita Indonesia sudah memperingati Hari Perempuan pada tahun 1928, yang sepuluh tahun kemudian menjadi Hari Ibu, dan pada saat Indonesia merdeka dalam deklarasi mencetuskan negara wajib melindungi seluruh bangsa tanpa adanya perbedaan antara wanita dan pria, di Perancis pengakuan hak wanita rupanya masih menjadi bahan politik yang kerap diperdebatan.

Adanya perbedaan gaji antara wanita dengan pria hingga saat ini, baru pada tahun 1944 wanita mendapatkan hak memilih untuk pemilu dan baru pada 1965 wanita bisa memiliki pekerjaan tanpa harus memiliki izin resmi dari suami. Tentu saja untuk negara yang terkenal sebagai negara demokrasi dengan simbol liberté égalité fraternité membuat saya sedikit terkejut.

DINI KUSMANA MASSABUAU Penghargaan kepada para pembicara diskusi memperingati Hari Ibu di KJRI Marseille, Perancis. Dini Kusmana Massabuau (kedua dari kanan) turut berbagi pengalaman dalam forum ini.
Di ajang diskusi itu, saya hanya berbagi pengalaman sebagai seorang wanita yang mencoba menjalani profesi pekerjaannya di Perancis. Sebagai seorang ibu yang mencoba membesarkan dua buah hatinya tanpa harus melupakan budaya dari sisi ibunya dan bisa menjalankan dengan nyaman di negara tempat mereka dibesarkan, dengan mengambil sisi baik budaya ayahnya.

Barulah saya sadar, ketika diskusi antara sesama masyarakat Indonesia di KJRI itu berlangsung, rupanya, kami para wanita yang bermukim di luar negeri ini secara tak sadar memegang peranan dalam membangun karakter anak-anak kami kepada dua bangsa yang mengalir di darah mereka. Dan rupanya hal itu merupakan sebuah pilihan. Pilihan yang sangat sulit dan memerlukan banyak sekali perjuangan khususnya dalam kesabaran dan disiplin, bukan hanya kepada anak-anak kami, namun bagi diri kita sendiri, sebagai seorang ibu.

Bila saya merasa beruntung karena dua budaya ini bisa secara laras saya perkenalkan kepada keturunan kami, karena mungkin suami mengenal dengan baik bahasa dan budaya istrinya, dan karena melihat sisi suami itulah maka saya pun merasa ringan dalam menerima budayanya, dan lapang dada untuk memilah budaya tersebut agar bisa menemukan keserasian dengan tradisi yang sudah saya anut sejak kecil.

DINI KUSMANA MASSABUAU Acara santap malam ala Indonesia dalam pesta akhir tahun di KJRI Marseille, Perancis.
Diskusi yang berlangsung selama 2 jam itu bukan hanya diisi oleh para warga Indonesia namun juga orang Perancis yang tertarik dengan topik peran wanita Indonesia yang hidup di luar negeri.

Dari diskusi inilah justru saya semakin merasa simpati dengan para wanita Indonesia yang selama bertahun-tahun hidup di perantauan, namun masih tetap bisa memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia kepada anak-anaknya dengan keserasian. Mungkin memang kata yang cocok, bagi kami para perantau adalah, "Di Mana Bumi Dipijak, Di Situ Langit Dijunjung."

Usai diskusi, kami warga Indonesia masih dihibur oleh wadah Indonesia di Marseille, yaitu pesta akhir tahun. Tentu saja karena di bulan Desember berkaitan erat dengan Natal, maka pesta akhir tahun diwarnai dengan gempita perayaan Natal dan bisa ditebak, kedatangan Sinterklas bagi anak-anak yang membagikan kado adalah hal yang membuat pesta semakin semarak.

DINI KUSMANA MASSABUAU Salah satu acara pesta akhir tahun, kedatangan Sinterklas bagi anak-anak yang merayakan Natal di Montpellier, Perancis.
Tapi saya yakin, para warga Indonesia yang datang ke konsulat Indonesia tujuannya kebanyakan adalah sama. Temu kangen dengan beberapa kenalan yang sudah lama tak bersua. Membiasakan kepada anak-anak dari pasangan campuran agar terbiasa dengan kegiatan yang dilakukan dari perwakilan Indonesia. Dan tentunya menjaga tali silaturahmi, karena itulah yang terpenting bagi kami yang jauh dari sanak keluarga di Tanah Air. Mempererat tali persaudaraan...

Di akhir tahun ini, kepada pembaca Surat dari Perancis, saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2015. Insya Allah kita akan segera bertemu dengan catatan saya terbaru. (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com