Sebuah penelitian psikologi mengungkapkan bahwa satu minggu sudah cukup untuk sebuah liburan “panjang”. Satu minggu adalah titik jenuh rata-rata kala manusia sudah ingin kembali kepada rutinitas setelah menikmati suasana berbeda saat liburan. Warga Jakarta mungkin membayangkan betapa indahnya pantai Belitung, dan ingin berlama-lama di sana. Tetapi berapa lama mereka terlena mendengar debur ombak tanpa rindu pada kemacetan jalan raya ibukota?
Kedua, liburan yang sejati itu harus pergi ke luar negeri atau minimal luar kota. Mitos ini dapat dipadukan dengan mitos ketiga bahwa liburan itu mahal atau harusnya mahal, untuk dapat menghambat kita memikirkan ide-ide liburan indah dengan budget rendah.
Ketiga, belakangan ini kita semakin kehilangan rasa cinta Tanah Air karena terus-menerus mengacu ke luar negeri untuk segala macam hal termasuk liburan. Sayangnya, cukup banyak di antara kita yang ingin berlibur ke luar negeri untuk sekadar gengsi. Jadi jika kita berpikir bahwa liburan itu harus ke luar negeri, ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita mengenal indahnya alam dan keragaman budaya negeri sendiri?
Bahkan jika kondisi tidak memungkinkan untuk berlibur ke luar kota, bukan berarti kita tidak dapat menikmati liburan loh. Ide liburan sangat beragam, kita dapat menemukan ide-ide ini jika tidak terpaku pada mitos keempat: liburan sama dengan bersenang-senang dan memuaskan keinginan diri.
Inilah mitos yang sering membuat kita kehilangan kendali diri. Kita bersantap apa saja tanpa memikirkan kesehatan. Kita habiskan uang tanpa berpikir. Kita mentoleransi tindakan impulsif ini atas nama liburan. Akibatnya, kesehatan memburuk, pengeluaran membengkak, dan akibat lebih lanjut adalah mengalami stres pasca-liburan.
Tulisan ini ditulis oleh Ester Lianawati, psikolog di Paris, dan Yds. Agus Surono. Tulisan ini dimuat di Majalah Intisari edisi Extra November 2013 dengan judul asli Kita Semua Butuh Liburan!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.