Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bromo Masih Jadi Magnet Wisata Alam

Kompas.com - 06/01/2015, 15:04 WIB

Bagi mereka yang baru pertama kali ke Bromo, akan terkesima ketika mengalami perubahan suasana, yaitu ketika sinar matahari yang memendarkan cahaya keemasan di balik Gunung Semeru dan kemudian menerangi seluruh kawasan. Dari kejauhan, terhampar pemandangan yang mengagumkan, ibarat lukisan di atas kanvas, yaitu Gunung Batok yang berdiri megah dengan latar belakang kawah Gunung Bromo yang mengepulkan asap putih.

Pemandangan yang tersaji dari Bukit Penanjakan itulah yang menjadi ikon wisata Bromo dan banyak beredar di berbagai brosur-brosur wisata yang menawarkan paket wisata. Bromo tidak hanya menjadi tujuan wisata andalan Jawa Timur, tapi juga Indonesia karena keindahan dan keunikan budaya masyarakat setempat yang sudah mendunia.

Sayangnya keindahan alam Bromo tidak disertai dengan kesadaran pengunjung dalam menjaga kebersihan. Ketika mahatari mulai terang benderang dan pengunjung mulai meninggalkan Bukit Penanjakan, yang tersisa adalah tumpukan kertas koran bekas yang sebelumnya digunakan sebagai alas duduk.

"Susah memang untuk mengajak pengunjung disiplin dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mereka hanya mau menikmati keindahan alam, tapi tidak menghargai kebersihan, membuang sampang sembarangan," gerutu Purnomo, pemandu wisata yang berasal dari Malang itu.

Usai menyaksikan pesona matahari terbit di Penanjakan, ratusan jip hardtop itu pun kemudian berbalik arah menuju lokasi lainnya, yaitu kawah Gunung Bromo yang masih aktif. Seperti saat menuju Penanjakan, kemacetan pun kembali terjadi karena jalanan yang sempit dan hanya cukup untuk satu mobil.

Purnomo, mantan guru yang banting profesi menjadi pemandu wisata itu dengan gesit mengemudikan kendaraannya menuju kawah Bromo melalui lautan pasir. Pria berperakan kecil tersebut tampak sudah sangat hapal dengan kondisi jalan berpasir, tapi tetap berhati-hati khawatir mobil melewati kondisi jalan yang lunak.

Sesampai di dekat kawah Gunung Bromo, suasana ternyata justru lebih ramai karena ribuan orang sudah antre, baik untuk naik maupun menuruni anak tangga. Pengunjung yang tidak sabar ingin cepat-cepat sampai di puncak, bisa menyewa kuda dari arena parkir kendaraan sebelum kemudian naik anak tangga yang berjumlah lebih dari 200 dan cukup menguras tenaga.

Selain padang savanna Bukit Telettubbies, tempat menarik lain yang tidak boleh dilewatkan adalah Pasir Berbisik, yaitu padang pasir luas yang mengeluarkan uap berwarna putih serta deru angin yang bertiup membawa butiran-butiran pasir yang seolah menyerukan keindahan alam yang dimiliki Bromo.

Nama Pasir Berbisik memang berkaitan dengan judul film yang disutradarai Garin Nugroho dengan bintang utama Dian Sastro itu. (Atman Ahdiat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com