Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Cirebon Tersedia di Rawamangun

Kompas.com - 07/01/2015, 12:07 WIB
KOMPAS.com — Bakso Mang Ita, Bubur Sop Ayam Mang Kapi, Nasi Jamblang Mang Dul, Ayam Bahagia Yu Konah, dan Es Kopyor 4848 adalah kedai-kedai paling laris di Cirebon yang menawarkan kuliner-kuliner khas Kota Udang.

Namun, mereka yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh ke Cirebon dan mendatangi satu per satu kedai itu untuk mencicipi kelezatan rasa masakannya.

Kok bisa? Ya, Anda cukup datang ke Griya Kula yang terletak di Kompleks Kolam Renang Bojana Tirta Jalan Bojana Tirta Raya 17C Rawamangun, Jakarta Timur, samping kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Heru Hendriyarto, sang pemilik kedai, mengumpulkan berbagai makanan asli Cirebon dari kedai-kedai favorit di kota itu. "Lebih dari sebelas macam kuliner Cirebon," kata Heru.

Kedai ini berpenampilan sederhana dengan kanopi berwarna hijau. Beberapa kursi dan meja bundar ditata di area kanopi untuk pengunjung yang memilih duduk di luar kedai. Sementara itu, di dalam kedai terdapat meja dan bangku yang cukup untuk 30 orang. Di samping kedai terdapat beberapa rombong alias gerobak.

Uniknya, nasi jamblang berikut lauk racikan Mang Dul didatangkan langsung dari Cirebon setiap hari menggunakan kereta ekspres. "Kami biasanya datangkan dengan kereta pagi dan siang," ujar Heru.

Makanya, tak aneh bila nasi campur khas Cirebon ini dibungkus kecil-kecil memakai daun jati seperti yang ada di kota asalnya. Daun jati memang dikenal membuat masakan awet dan berbau lebih harum.

Jadi, sayang kalau Anda melewatkan nasi jamblang buatan Mang Dul yang sangat terkenal di Cirebon.

Sebagai teman menyantap nasi jamblang, Anda tinggal memilih lauk suka-suka. Komplet. Mulai tahu, perkedel, telur, kerang, sampai cumi. Jangan lupa menambahkan sambal merah yang ditumis dengan minyak goreng, ya. Tenang, rasanya tidak terlalu pedas.

Yang juga layak Anda coba adalah Mi Koclok. Begitu Anda memesannya, pegawai kedai akan merebus mi kuning bersama taoge dan kubis ke dalam air mendidih. Setelah matang, mi ditaruh di atas piring yang sudah dilapisi daun pisang, dan sebagai topping, ada daging ayam suwir serta irisan telur rebus.

Kuah air tajin

Di atas alas daun itu, mi tertutup oleh kuah putih yang mengepul. Aromanya betul-betul bikin air liur ngeces. Saat dicicipi, kuah terasa gurih dan sangat kental, nyaris menyerupai jenang.

Usut punya usut, rupanya kedai ini memodifikasi sedikit resep kuah Mi Koclok yang tadinya berupa campuran tepung tapioka alias kanji dan santan dengan air tajin. Ide ini berasal dari istri Heru yang menyarankan untuk memakai air kental rebusan beras tersebut agar lebih sedap dan bisa diterima lidah banyak orang.

Cara makan Mi Koclok, campur semua bagian menjadi satu hingga rata. Soalnya, bumbu-bumbu, seperti garam dan lada, tidak dibubuhkan ke dalam kuah melainkan di atas mi. Jadi, ketimbang kena jebakan betmen dan keasinan, lebih baik Anda campur semuanya.

Saat semua bercampur menjadi satu, tekstur mi koclok nyaris mirip spageti, mi khas Italia yang kental bersaus. Begitu disendokkan ke dalam mulut, mi terasa lembut dan gurih. Rasa air tajin menambah rasa unik di lidah. Taburan daun bawang dan sayuran membuat mi koclok terasa lebih segar.

Halaman:
Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com