Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyeruput Kuah Soto di Sebelah Lapangan Terbang

Kompas.com - 09/01/2015, 20:01 WIB
SOTO. Hayo, siapa yang enggak tahu kuliner yang satu ini? Soto merupakan santapan tradisional yang memiliki banyak varian. Hampir tiap daerah memiliki variasi kudapan itu dengan kekhasan masing-masing. Termasuk Kota Kudus di Jawa Tengah yang memiliki sajian khas soto kudus.

Dibandingkan dengan soto dari daerah lainnya, soto kudus memiliki tampilan yang khas. Sepintas saja, Anda bisa mengetahuinya dari tampilan mangkuk nan mungil. Sendok yang dipakai juga khas, yakni menggunakan sendok bebek.

Bagi yang tinggal di daerah Jakarta serta sekitarnya dan ingin merasakan kesegaran soto kudus, ada satu kedai yang layak Anda coba. Namanya: Soto Kudus Kauman terletak di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan.

Enggak susah menemukan kedai milik Farikin yang berdiri sejak 2008 lalu ini. Dari terminal Lebak Bulus, Anda hanya perlu mengarahkan kendaraan ke Cinere. Sesampai di kompleks Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), Anda akan menemukan Soto Kudus Kauman tepat di seberang pintu selatan Batan. Kedai ini merupakan satu dari empat cabang Soto Kudus Kauman. Pertengahan bulan lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat mencicipi soto kudus di kedai ini, lo.

Tapi, tujuan utama kita bukan ke situ. Dari kedai itu, Anda maju sedikit kemudian belokkan kendaraan ke kanan menuju Pondok Cabe. Kalau sudah melihat Bandara Pondok Cabe di sebelah kanan, berarti lokasi kedai sudah dekat. Hanya beberapa puluh meter setelah diler Toyota dan Daihatsu, Anda akan menjumpai Soto Kudus Kauman di kiri jalan.

Ketimbang Soto Kudus Kauman yang bercokol di Lebak Bulus, kedai di Pondok Cabe ini memang lebih besar. Daya tampungnya mencapai lebih dari 80 orang. Tempat parkirnya pun relatif lebih luas.

Meski sederhana, ruangan kedai bernuansa hijau dan kuning itu terasa nyaman dan bersih. Di bagian tengah, terdapat beberapa meja dan kursi panjang. Jika ingin lebih santai, Anda bisa memanfaatkan meja di bagian kanan dan kiri yang memang khusus disediakan untuk pengunjung yang suka makan sembari lesehan.

Pengunjung yang datang ke kedai ini pun dari berbagai kalangan. Buka dari jam sembilan pagi hingga pukul sepuluh malam, Soto Kudus Kauman ramai saat jam makan siang dan malam. Di hari biasa, Farikin bisa menjual sekitar 200 porsi. “Hari Sabtu atau Minggu, bisa naik dua kali lipat,” ujar pria yang akrab disapa Sikin ini.

Jika sudah sampai di kedai ini, silakan pilih tempat duduk yang Anda sukai. Setelah itu, segera saja pesan soto kudus racikan Sikin. Dalam waktu yang singkat, seporsi soto kudus siap di hadapan. Tentu saja, sesuai ciri khas soto kudus, tersaji dalam mangkuk mungil dengan sendok bebek.

Oh, iya, saat memesan soto, Anda akan ditawari dua pilihan: soto campur nasi atau soto dengan nasi yang dipisah. Anda bisa pilih sesuai selera Anda. Cuma, saran saja, soto kudus biasanya memang lebih pas disajikan bercampur nasi.

Pakai ayam kampung

Dari segi penampilan, soto kudus olahan Sikin sebetulnya tak berbeda dengan soto kudus lainnya. Seporsi nasi dengan kuah yang hampir meluap itu tampak penuh di dalam mangkuk nan mungil. Di atasnya, Anda bisa menemukan taoge, potongan daging ayam, dan irisan seledri lengkap dengan taburan bawang goreng.

Farikin juga mengatakan, sejatinya, tak ada resep khusus pada soto olahannya. Sebagaimana soto kudus lainnya, ia menggunakan bumbu dasar seperti bawang merah dan putih, serai, serta lengkuas. Bumbu ini dihaluskan kemudian ditumis. Setelah itu, dicampur dengan air. “Tidak ada yang istimewa,” ujarnya merendah.

Tapi, rasa enggak bisa bohong. Kekuatan ini yang membedakan Soto Kudus Kauman dengan soto kudus lainnya. Hanya, jangan buru-buru menci-cipi soto kudus bikinan Sikin yang sudah tersaji di meja. Sebab, kurang afdal rasanya menyantap soto tanpa perasan jeruk nipis dan tambahan kecap manis. Bagi Anda yang suka pedas, tak ada salahnya menambahkan sambal. Setelah itu, aduk soto biar semua bahan tambahan tercampur.

Dari bau harum kuah soto saja sudah begitu menggoda. Tunggu apa lagi, mulailah menyendok soto dan mencicipnya. Dan segera saja, rasa segar nan gurih dari kuah soto menerjang rongga mulut Anda. Kaldu ayam pun begitu terasa di lidah. Namun, itu belum cukup. Cobalah gigit potongan daging ayamnya. Daging ayam nan empuk itu begitu gurih menggigit. Rasa nikmat pun makin terasa saat bawang goreng, taoge, dan irisan seledri berpadu di lidah.

Menurut Farikin, salah satu rahasia rasa lezat soto racikannya berasal dari ayam kampung. Ia memang sengaja memilih ayam kampung ketimbang ayam negeri. Maklum, daging ayam kampung lebih gurih dan enak. Sementara, daging ayam negeri lebih banyak mengandung lemak dan air.

Jangan lupa mencomot lauk yang sudah disediakan oleh Farikin. Tidak lengkap rasanya menyantap soto kudus tanpa sate kerang, perkedel kentang, atau sate telur puyuh. Harga lauk-pauk ini cuma Rp 3.000 per buah. Sementara, untuk memperoleh seporsi soto kudus, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 7.000. Kalau Anda penggemar soto, tak ada salahnya ke sini.

(Herry Prasetyo/Sumber Mingguan KONTAN, Edisi 20 - 27 Maret 2012)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com