Menurut pemilik Warung Kolak Durian Bu Sri, Sriatun (50), warung kolaknya buka pada pukul 09.00 dan tutup sore hari. “Kalau malam kami tidak jualan. Sebab jalan di sini sepi dan gelap. Maklum, sepanjang jalan ini dipenuhi hutan,” kata Sriatun yang biasa disapa bu Sri ini, Minggu (11/1/2015).
Bu Sri menjelaskan, dalam sehari dia bisa menghabiskan 60 buah durian untuk bahan kolak. Selain durian, kolak tersebut juga dicampuri ketan. Bu Sri mengaku, ada bumbu khusus untuk membuat kolak durian. Namun dia tidak mau menyebutkan bumbu kolak durian miliknya itu. “Ini rahasia perusahaan,” katanya sambil tersenyum.
Bu Sri menambahkan, dirinya tidak kesulitan mencari buah durian yang digunakan untuk kolak sebab di daerah itu banyak sekali pohon durian. Jika sedang tidak musim durian, Bu Sri mengaku membeli durian dari Kalimantan atau Sumatera. “Kami tidak kesulitan mendapatkan buah durian ini,” ujarnya.
Nikmatnya kolak durian Bu Sri diakui oleh salah satu pelanggannya, Zaenal Alimin (45). Warga Rowosari Kendal ini, mengaku selalu menyempatkan diri bila mau pergi ke Boja Kendal dan sekitarnya. “Selain enak, harganya juga terjangkau dan bisa untuk menambah stamina badan,” kata Zaenal.
Bapak 3 anak ini melanjutkan, keistimewaan kolak durian Bu Sri adalah rasanya. Sebab meskipun terbuat dari durian dan dicampuri ketan, namun rasanya tidak seperti durian. Jadi, pembeli yang tidak suka bau durian yang menyengat, bisa menikmatinya dengan lahap. “Bau dan rasanya tidak didominasi oleh durian. Ini yang membuat saya dan keluarga suka,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.