Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan di Pulau Biawak

Kompas.com - 17/01/2015, 12:09 WIB

Pembenahan

Mercusuar yang dibangun Belanda di pulau itu tahun 1872 hingga kini masih dioperasikan. Hal ini menjadi persoalan tersendiri bagi upaya pengembangan pariwisata di Pulau Biawak.

”Kapal-kapal akan bingung kalau terlalu banyak lampu, sebab lampu mercusuar terkalahkan oleh nyala lampu lain,” kata Subur Sudirman (57), salah satu penjaga mercusuar di Pulau Biawak. Ada dua penjaga mercusuar di pulau tersebut.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jabar sadar akan banyak hal harus dibenahi di pulau yang bernama asli Pulau Rakit ini. Sedikit di antaranya adalah kondisi dermaga, ketersediaan kapal, fasilitas menyelam-snorke ling, penginapan, dan tempat makan wisatawan.

”Ke depan, di sini dapat dibangun camping ground, lapangan outbound, dan wisma-wisma panggung dari bambu atau kayu. Tahun 2014, kami menganggarkan Rp 1,6 miliar dari APBD provinsi dan kabupaten untuk pengembangan sarana-sarana itu,” kata Yulianingsih Yusuf, Kepala Seksi Promosi Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.

Para agen perjalanan melihat potensi terbesar pulau itu ialah untuk wisatawan minat khusus. ”Melihat segala fasilitas yang ada, pulau ini cukup berat bagi wisatawan umum yang sekadar ingin melihat pemandangan bagus dan liburan santai. Mereka yang datang ke pulau ini harus yang suka tantangan dan mau menghadapi medan berat,” ungkap Nursiana Esther, agen perjalanan wisata Salvindo Tour, Bandung. (Rini Kustiasih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com