Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Belitung Menyambut Gerhana Matahari Total

Kompas.com - 19/01/2015, 09:06 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Fenomena langka Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi 9 Maret 2016 membuat beberapa kota yang akan dilintasi bersiap-siap membangun diri. Pasalnya, momen tersebut berpotensi menjadi momen pariwisata yang diincar para wisatawan mancanegara. Belitung salah satunya, kota ini mulai bebenah diri mempersiapkan momen tersebut.

“GMT diperkirakan akan melintasi Tanjung Pandan, Belitung. Kami sadar, momen ini akhirnya jadi nilai jual tersendiri dan menjadi anugerah buat kami. Saat ini saja, agen perjalanan dari San Francisco sudah memesan 100 kamar hotel. Mereka booking dari jauh-jauh hari menandakan besarnya antusias,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Bangka Belitung, K. A. Tajuddin belum lama ini di Jakarta.

Melihat antusiasme yang besar, beberapa persiapan mulai dilakukan. Selain promosi dan sosialisasi, mereka mempersiapkan infrastruktur.

“Pembangunaan bandara internasional sudah selesai tinggal menunggu izin operasional, mudah-mudahan 2015 izin sudah didapat. Lalu persiapan kemudahan akses, penambahan restoran, hingga sedang melakukan pendekatan dengan investor untuk menambah lagi hotel berbintang. Di sisi lain kami juga sedang mempersiapkan kemasan wisata yang menarik. Walaupun momen GMT hanya terjadi di Tanjung Pandan, kami harus berhasil menarik wisatawan untuk melanjutkan destinasi-destinasi wisata ke tempat lainnya. Itu berarti destinasi wisata lain juga harus dimudahkan aksesnya,” tambahnya lagi.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Pemandangan pantai dari atas mercusuar di Pulau Lengkuas, Belitung, Jumat (15/4/2011). Belitung terkenal dengan lokasi wisata yang memiliki keindahan pantai pasir putih berbatu granit artistik menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

Persiapan lain, diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Belitung, Jasagung Hariyadi. Ia menyatakan bahwa saat ini produk kreatif menjadi satu hal yang penting untuk wilayah yang dijadikan sebuah destinasi wisata. “Produk kreatif saat ini di Belitung berupa kerajinan tangan sudah banyak. Masyarakat kreatifnya banyak. Hanya saja untuk GMT ini harus ditambah produknya. Mungkin berupa kaos atau souvenir bergambar GMT, bisa juga kolaborasi dengan motif-motif atau penggambaran destinasi wisata di Belitung. Saya rasa akan menarik untuk buah tangan wisatawan yang datang,” ujar Jasagung.

Fenomena GMT merupakan momen langka yang diperkirakan tidak akan terjadi sampai 40 tahun ke depan. Untuk itulah persiapan dilakukan agar kemasan wisata saat momen ini terjadi terasa maksimal. “Kami menargetkan 3.000 sampai 5.000 wisatawan yang hadir. Belitung pasti siap menyambutnya,” tutup Tajuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com