Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Warung di Atas Awan

Kompas.com - 27/01/2015, 12:27 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

MAGETAN, KOMPAS.com - Pagi ini, tepatnya hari ke 20 di bulan Januari 2015, angin disertai kabut berembus kencang di pintu masuk Gunung Lawu, Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur. Seusai sarapan, kaki yang sudah terbalut sepatu langsung dipaksakan untuk menjejaki jalan setapak yang tersusun dari batu-batu berwarna abu-abu, meski pun saat itu angin dan kabut masih bertiup cukup kencang.

Untuk menuju puncak Gunung Lawu via Cemoro Sewu, para pendaki harus melewati 5 pos atau shelter. Langkah kecil kaki melawan gravitasi terus menapaki bebatuan vulkanik lebih dari 5 jam perjalanan menembus awan. Hampir tidak ada tanah yang diinjak. Rasa lelah di kaki karena harus menahan beban ransel di pundak belum bisa hilang meski pos 5 sudah dicapai.

Setelah melewati mata air Sendang Drajat, tinggal menapaki jalan datar mengular sekira 300 meter maka pendaki akan tiba di Hargo Dalem. Hargo Dalem terletak pada ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau 115 meter di bawah puncak Hargo Dumilah.

Setelah bersusah payah menuju tempat ini, lupakan sejenak niat untuk menuju puncak tertinggi. Lebih baik menikmati minuman hangat atau makanan sederhana di warung tertinggi di Indonesia. Warung milik Markiyem atau yang akrab disapa Mbok Yem di puncak Gunung Lawu ini sudah terkenal di kalangan pendaki gunung.

Di warung sederhana ini kita bisa memesan minuman panas penolak dingin seperti teh, kopi atau wedang jahe. Kalau mau makan bisa memesan menu sederhana nasi pecel, telor ceplok dan mie instan. Jangan khawatir soal harga, meskipun lokasinya berada di puncak gunung yang tinggi, Mbok Yem ogah mematok harga tinggi.

Sebagai contoh, satu gelas teh manis panas hanya dibanderol dengah harga Rp 3.000. Cukup murah tentunya jika dibandingkan dengan usaha yang dikeluarkan menuju puncak Gunung Lawu.

Apalagi yang hendak di cari? Warung ini terbilang cukup mewah untuk pendaki. Bahkan, Mbok Yem menawarkan fasilitas gratis untuk para konsumennya yang kebanyakan adalah peziarah. Maklum saja, Gunung Lawu masih menjadi salah satu gunung yang dikeramatkan oleh Keraton Surakarta.

Pendaki tidak perlu lagi berat-berat membawa tenda di dalam ransel. Pasalnya, cukup dengan berbelanja di warung Mbok Yem, gubuk dari kayu sederhana beratap terpal warna merah yang terlindung dari angin gunung sudah bisa ditempati untuk beristirahat.

Tidak hanya itu saja, pendaki juga bisa menghangatkan tubuh di depan perapian. "Ya terserah mau berapa lama tidur disini silakan. Saya tidak pernah narik bayaran," kata Mbok Yem sambil berjemur di pelataran halaman warungnya.

Masih ada lagi yang diberikan Mbok Yem secara gratis yakni toilet. Lagi-lagi tidak mewah, tapi toilet yang letaknya di bawah warung ini terbilang bersih dan tidak mengeluarkan bau. Di restoran atau lokasi wisata manapun yang menyajikan pemandangan pegunungan pasti memiliki nilai jual tinggi. Tapi tidak di Warung Mbok Yem.

Sedikit saran, saat sore hari, setelah memesan minuman panas yang tidak lebih dari Rp 5.000, anda tinggal duduk di bangku yang ada di halaman warung. Segelas minuman panas itu akan semakin nikmat sambil memandang cakrawala dan puncak-puncak gunung lainnya menerobos awan.

Tercatat sudah 25 tahun Warung Mbok Yem melayani pendaki dan peziarah. Tidak ada keluhan dari dia atau putranya yang setia menemani. Beberapa tahun ke belakang, Mbok Yem tidak pernah lagi turun gunung. Untuk berbelanja kebutuhan warung kini sudah di ambil alih oleh anaknya. "(Gunung) Lawu tidak pernah sepi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com