Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Puncak Gunung Suci dengan Nilai Budaya

Kompas.com - 27/01/2015, 19:32 WIB

RUMAH para dewa demikian orang yunani menyebut Olympus. Gunung yang menjadi kediaman para dewa Yunani kuno, yang dipimpin oleh Zeus. Hal serupa dirasakan oleh warga Pulau Dewata dalam memaknai Gunung Agung (3.242 m). Di situlah kediaman naga besukih bersisik emas dan berekor berlian.

Bagi masyarakat Bali, Gunung Agung merupakan gunung utama untuk upacara keagamaan hindu. Meski demikian, terbuka kesempatan bagi awam untuk melakukan pendakian, dengan mengindahkan aturan dan adat setempat. Seperti pantangan naik bagi para perempuan yang mengalami menstruasi, atau membawa bekal daging sapi, atau lembu dalam bentuk apapun, sesuai yang diajarkan agama hindu.

Jalur pendakian terpopuler adalah jalur pura besakih, pura terbesar di Bali membutuhkan waktu 8-12 jam. Ciri khas antar jalur pendakian tak berbeda jauh. Saya dan teman mendaki pada malam hari agar dapat menikmati terbit matahari dari puncak.

Diawali melalui hutan 3-5 jam, tak begitu curam dan bentuknya cukup jelas terlihat. Pada beberapa bagian memang ada jalur curam, tapi bantuan alam seperti akar pohon sangat mempermudah pendakian. Di sini tiada tempat berkemah, dan kami memang tak berniat melewatkan malam di Gunung Agung.

Pada ketinggian 2.500 m, batas hutan sudah terlewati. Pepohonan mulai digantikan perdu yang tak lebih tinggi dari tubuh manusia. Terdapat tempat berkemah, ditemani monyet-monyet yang dikeramatkan di Pulau Dewata. Dari sinilah para pendaki melakukan summit attack sekita 3-4 jam. Jalur tanah digantikan batu dan kerikil dari lava membeku.

Saya melewati jalur melikuk-lukuk ini dengan tingkat kehati-hatian tinggi. Batu kerikil yang membuat jalur makin licin dapat menyebabkan pendaki terpeleset. Karena tiada pepohonan untuk berpegangan, terpeleset dapat berarti jatuh ke jurang.

Selain pemandangan matahari terbit. Gunung Batur di Bali serta Gunung Rinjani di pulau Lombok pun terlihat dari puncak Gunung Agung. Sementara nuansa magis sebagai puncak yang disucikan masyarakat Hindu Bali membuat pendakian juga memuat nilai-nilai budaya lokal.

(Seto Wardhana. Artikel ini pernah dimuat dalam Majalah National Geographic Traveler)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com