Meski kebanyakan orang menyamakan olahraga salju dengan patah tulang, yang tidak disadari adalah banyak yang sampai di Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit, disebabkan oleh hal-hal kecil dari sakit maag sampai infeksi telinga dan serangan asma untuk pertama kalinya.
Kabar baiknya adalah semua penyakit ini dapat dihindari. Tetapi budaya yang berbeda dapat menyebabkan risiko kesehatan yang berbeda-beda dan mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan sebelumya terlebih dahulu bisa rumit dan kemungkinn besar mustahil. Dengan mengikuti beberapa aturan sederhana, Anda pun dapat menghindari pergi ke UGD.
Mishuku dan Ryokan
Menginap di minshuku dan ryokan adalah salah satu pengalaman yang klasik dan penting ketika berwisata ke Jepang. Tempat-tempat ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kamar hotel seperti suasana tradisional Jepang (tikar jerami tatami dan futon), makanan rumahan, dan yang terpenting adalah Anda dapat merasakan layanan orang-orang Jepang secara maksimum (omotenashi atau Japanese hospitality).
Tetapi selain ryokan yang mewah, akomodasi Jepang lainnya yang sangat tradisional melibatkan fasilitas mandi dan mencuci bersama. Hal ini baik-baik saja jika Anda sudah mengetahui hal tersebut. Tapi jika Anda tidak berhati-hati, fasilitas-fasilitas umum ini bisa menjadi jalan tol penyebaran bakteri dan virus. Dr. Wuthrich, seorang dokter yang bekerja di Jakson Hole, Wyoming, mengatakan bahwa hal sederhana untuk menghindari virus adalah dengan membawa tisu antibakteri.
“Bersihkan kran, tombol-tombol flush toilet, dan kait handuk sebelum menggunakannya,” kata Dr. Wuthrich. Jika Anda mudah kena flu atau jika Anda merasa ragu, pilihlah sebuah apartemen studio atau kamar hotel.
Asma dan penyakit pernafasan lainnya.
Jauhi akomodasi murah yang sudah tua. Tempat-tempat seperti ini memiliki kemungkinan tinggi tidak merubah tikar tatami dan juga tempat tidur (futon) mereka. Merokok adalah kegiatan yang masih populer di Jepang sehingga asap rokok mungkin menempel di tirai.
“Akomodasi tua tidak menjadi masalah selama bersih, “ kata Dr. Wuthrich, yang pernah menetap di Jepang. “Tungau tinggal di tempat tidur dan karpet yang kotor. Tirai umumnya tidak apa-apa tetapi debu masih bisa menjadi masalah bagi mereka yang rentan terhadap asma.”
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.