Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2015, 12:24 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

WOW, sungguh menakjubkan, sungai di bawah gunung sepanjang tiga kilometer hanya ada di Kampung Lambaleda, Desa Tengkuleda, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur. Sungai bawah gunung itu berada di Sungai Waewina. Warga masyarakat Lambaleda menyebut sungai bawah gunung itu yang juga termasuk gua alam bawah gunung itu adalah Werwitu.

Sungai bawah gunung yang juga termasuk goa alam di bawah gunung pada bagian hulunya atau pintu mengalirnya air sungai disebut Werwitu. Sementara di bagian hilirnya atau air sungai keluar disebut Cing Coleng. Hanya masyarakat lokal di Kecamatan Lambaleda yang mengetahui keunikan air sungai di bawah gunung Cing Coleng.

Selasa, 27 Januari 2015, sekitar pukul 15.30 Wita, wartawan Kompas.com bersama dengan sejumlah jurnalis lokal dan bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Manggarai Timur ditantang menyusuri Sungai Waewina untuk melihat dan menyaksikan langsung keunikan air sungai yang mengalir di bawah gunung. Bahkan insting jurnalis untuk menerima tantangan secara spontan keluar untuk pergi melihat langsung keunikan dan keajaiban goa alam yang dialiri air itu.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Menuju Goa Werwitu di Kampung Lambaleda, Desa Tengkuleda, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Saat itu, rombongan dalam perjalanan pulang usai mengunjungi Kecamatan Lambaleda, tepatnya di Kampung Waenenda, Desa Waenenda, bersama dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Manggarai Timur, Belasius Tabur dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, dr Philiphus Mantur untuk bertemu masyarakat terkait rencana pembangunan Puskesmas di Waenenda tahun anggaran 2015 ini.

Selama perjalanan pulang bersama dengan sopir bagian Humas Kabupaten Manggarai Timur, Om Fabianus Nurung bercerita tentang keunikan air sungai yang mengalir di bawah gunung. Tiba-tiba dalam kendaraan secara spontan menyepakati untuk mengunjungi lokasi wisata tersebut.
Nah, sampai di depan gedung SMAN Lambaleda, rombongan menanyakan informasi kepada masyarakat yang sedang bekerja membersihkan rumput di ladang tentang jalan masuk menuju ke goa alam Werwitu.

Berbekal informasi singkat dari warga masyarakat itu, rombongan memarkirkan kendaraan di pinggir jalan dan berjalan ke depan asrama SMAN Lambaleda. Dari asrama, kami dipandu oleh dua siswa SMAN Lambaleda, yakni Emilianus Igu dan Basilus Balawato. Kedua siswa ini bersama dengan sejumlah rekannya mengetahui lokasi goa itu dan jalan masuknya.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Air di Goa Cing Coleng dari aliran Sungai Waewina di Kampung Lambaleda, Desa Tengkuleda, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kami melewati Sungai Waewina, di mana aliran sungai itu sebagai tempat mandi dari anak-anak asrama Lambaleda. Sesudah itu, rombongan pertama melewati sebuah persawahan dan rombongan kedua berjalan di pinggir sungai. Awalnya, kami menuju ke sebuah goa yang berada di bukit, namun, karena tanahnya licin dan pada musim hujan membuat rombongan mengurungkan niat untuk masuk ke goa tersebut. Sesudah itu, kami menyusuri pinggiran sungai menuju ke Goa Werwitu.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, rombongan bersama dengan dua siswa itu tiba di pintu masuk goa. Saat itu air Sungai Waewina mengalir sangat deras karena musim hujan. Setiba di depan pintu masuk goa, rombongan berhenti sejenak sambil mengabadikan keindahan dan keunikan goa tersebut dengan kamera.

"Pada musim kemarau dan aliran air Sungai Waewina kecil, kami biasa masuk ke dalam goa untuk melihat burung Kalong. Namun, jika air Sungai Waewina mengalir deras kami tidak berani masuk,” jelas kedua siswa tersebut.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Dua murid SMA Lambaleda sebagai pemandu lokal menuju Goa Werwitu di Kampung Lambaleda, Desa Tengkuleda, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Manggarai Timur, Belasius Tabur yang juga berasal dari Lambaleda menjelaskan, dia sudah pernah masuk ke goa alam yang berada di bukit beberapa tahun silam. Satu-satunya goa alam yang dialiri air sungai di bawah gunung adalah Goa Alam Werwitu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Travel Update
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Travel Tips
Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Travel Update
Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Travel Update
Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

Travel Tips
India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

Travel Update
Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Travel Update
Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Travel Update
KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

Travel Update
Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Travel Update
Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

Travel Tips
Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com