Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/02/2015, 14:03 WIB
EditorNi Luh Made Pertiwi F

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Bali akan membentuk 12 desa wisata sepanjang 2015 sebagai upaya menarik minat wisatawan mancanegara agar tidak jenuh mengunjungi Pulau Dewata.

"Target kami 12 desa wisata. Terkait desa mana saja yang nanti akan kami bina, saat ini masih menunggu pengusulan dari pemerintah kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gde Yuniartha Putra, di Denpasar, Kamis (5/2/2015).

Desa-desa wisata tersebut, ucap dia, nantinya akan mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Provinsi Bali untuk berbagai aspek, seperti SDM-nya, pengembangan infrastruktur, hingga cara-cara memberikan keamanan dan kenyamanan untuk wisatawan.

"Di desa wisata juga harus menyajikan berbagai atraksi yang menjadi ciri khas di sana dan disesuaikan dengan kondisinya. Contohnya, kalau kontur desa berbukit, tentu cocok jika ada atraksi 'hiking', sedangkan jika ada persawahan ataupun perkebunan, wisatawan dapat diajari cara menanam padi maupun menanam kopi," ujarnya.

Menurut dia, jangan sampai ada desa yang menyandang status desa wisata, namun tidak ada atraksi wisata apa pun yang bisa dicoba oleh wisatawan, atau dengan kata lain jangan sampai wisatawan hanya merasa pindah tidur.

"Jika wisatawan sampai 2 hingga 3 hari di desa itu, bayangkan berapa dolar yang dinikmati desa bersangkutan," ucap Yuniartha.

Desa wisata, ujar dia, cukup potensial dan cocok dikembangkan karena Bali itu kental dengan pariwisata budayanya, apalagi setiap kabupaten/kota dan desanya juga memiliki ciri khas tersendiri.

"Ambil contoh di Kabupaten Gianyar, di Desa Batubulan kita dapat melihat masyarakat yang mengukir batu, di Desa Mas dengan ukiran kayunya, dan di Desa Ubud yang terkenal dengan seni lukisnya," katanya.

Yuniartha menambahkan, keberadaan desa wisata juga penting sebagai upaya memberantas kemiskinan melalui pariwisata. Bisa saja nanti tidak hanya desa bersangkutan yang berkembang, tetapi juga merembet pada desa di sebelahnya.

"Program desa wisata baru kami mulai tahun lalu dengan 11 desa. Kami targetkan hingga 2018 dapat terbentuk 100 desa wisata," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+