Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Umbul Sidomukti

Kompas.com - 09/02/2015, 12:48 WIB

Taman renang alam memiliki empat kolam renang yang bertingkat satu sama lain. Airnya sangat jernih, sangat dingin, dan menyegarkan. Ada sumber mata air di tengah kolam renang menjadi sumber utama air kolam, dengan kedalaman berbeda antara setengah meter hingga dua meter.

Kolam renang terletak menonjol di tepi lereng sehingga siapa pun yang berenang dapat menyaksikan pemandangan luas di kejauhan, awan berarak serta hamparan lembah dataran rendah Kota Ambarawa, Rawapening, dan sekitarnya. Kolam-kolam itu diapit jurang di kedua sisinya.

Bagi mereka yang bernyali tersedia permainan flying fox. Lintasannya terdapat dua pilihan trek, yakni marine bridge di lembah dan rappelling menuruni lembah di sisi kolam. Panjang lintasan flying fox 110 meter, menyeberang antara lereng bukit satu ke bukit lain dengan bergantung pada dua utas tali pengaman dan helm di kepala.

Paralayang

Untuk memperkaya fasilitas wisatawan di Umbul Sidomukti, saat ini pengelola membangun landasan di kawasan puncak Sidomukti, dekat pondok kopi untuk keperluan wisata paralayang (gantole).

Direktur Taman Renang Umbul Sidomukti Bambang Ari Wijanarko mengemukakan, animo masyarakat terhadap olahraga paralayang perlu diwadahi. Kalau perlu, paralayang akan menjadi fasilitas wisata di Umbul Sidomukti.

”Kami telah menyiapkan lima gantole yang dapat digunakan pengunjung menikmati olahraga sambil rekreasi. Hanya saja, pengunjung akan diajak terbang tandem oleh ahli dari anggota dan pengurus Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten Semarang,” ujarnya.

Pihaknya berencana membuka fasilitas rekreasi paralayang ini pada Maret 2015. Setiap pengunjung yang ingin menikmati terbang layang dengan tandem dikenai tarif tiket Rp 300.00 sekali terbang, dengan durasi lama di udara mulai 15 menit sampai setengah jam. Mereka nanti dapat terbang dari ketinggian 1.700 mdpl, kemudian turun di lapangan sepak bola Sidomukti dan kembali ke lokasi awal menggunakan fasilitas kendaraan pengelola obyek wisata ini.

Untuk menuju lokasi Umbul Sidomukti, sebagaimana ciri wisata pegunungan, jalan memang berliku-liku dan naik-turun. Jalan pun tidak terlalu lebar, dengan sisi jalan penuh jurang. Oleh karena itu, mobil dan pengemudi yang hendak ke Umbul Sidomukti harus dalam kondisi prima.

Semua kendaraan bermotor akan dipandu warga setempat menuju jalan yang membelah Desa Sidomukti. Jalan di kampung di kawasan pegunungan itu memang hanya dapat dilalui satu mobil. Saat berpapasan, mobil harus saling mengalah, bergantian. Kondisi jalan terus menanjak hingga tiba di Umbul Sidomukti. (Winarto Herusansono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com