Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menu Cepat Saji untuk Pendaki Gunung

Kompas.com - 11/02/2015, 09:41 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendaki gunung merupakan kegiatan wisata alam yang memerlukan energi ekstra. Mendaki gunung diperlukan peralatan kemah hingga perlengkapan pribadi yang lengkap. Semua akan dikemas di dalam satu tas. Energi yang dibutuhkan akan meningkat hingga 50 persen dari kondisi normal. Dengan medan yang terus menanjak dan beban bawaan yang berat, tentunya energi Anda akan terkuras. Jika energi Anda terkuras, maka pendakian pun terasa akan sangat melelahkan.

Di tengah pendakian, Anda pasti akan merasa lapar dan kekurangan air. Namun dengan perubahan cuaca di gunung yang tak dapat diperkirakan, Anda dituntut untuk efektif dan efisien dalam memanfaatkan waktu pendakian. Begitupun dalam hal mengelola isi perut. Tanpa harus memasak nasi dan menyantap lauk, ada pilihan lain yang dapat dilakukan para pendaki gunung untuk memenuhi kebutuhan gizi ketika mendaki. Walaupun cepat saji, tentu tetap asupan yang dibutuhkan tetap terpenuhi.

Makanan dan minuman ringan yang dibawa diusahakan agar seminimalis mungkin agar mudah dikemas ke dalam ransel. Berikut adalah makanan dan minuman ringan yang dapat dibawa ketika mendaki gunung. (Baca juga: Tersihir Keindahan Gunung Merbabu...)

Sereal Bars

Sereal bars adalah makanan padat berbentuk persegi panjang yang terbuat dari biji-bijian sereal seperti gandum, rye dan beras. Sereal bars dapat digunakan sebagai pengganti sarapan walaupun sebenarnya dapat dimakan setiap saat. Makanan ringan ini cocok bagi pendaki gunung yang ingin mengganjal perut yang lapar. Pilihlah sereal bars dengan kandungan gula kurang dari 15 gram. Kandungan vitamin A dan C yang tinggi menjadi nilai tambah untuk   kebutuhan tubuh.

Sereal

Sereal umumnya adalah makanan yang dimakan sebagai sarapan. Namun Anda dapat menyantapnya ketika beristirahat. Berbeda dengan sereal bars, makanan ini dapat disajikan dengan cara dicampur dengan susu, air, ataupun yoghurt. Beberapa jenis sereal yang biasa dimakan adalah corn flakes, oatmeal, dan wheat flake. Mengkonsumsi sereal selain menghemat waktu juga dapat memberi Anda banyak energi karena kaya akan serat karbohidrat.

Biskuit Gandum

Walaupun ukurannya kecil tapi siapa sangka kandungan karbohidratnya lebih daripada gula. Biskuit dapat Anda andalkan untuk memberikan energi tambahan ketika mendaki gunung. Kemasan biskuit yang kecil memudahkan untuk mengemasnya ke dalam ransel. (Baca juga: Menyusuri Waewina, Sungai Bawah Gunung di Flores)

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Wisatawan menikmati matahari terbit dari kawah I Gunung Batur di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali beberapa waktu lalu.

Coklat Batang

Untuk pendaki gunung, coklat disarankan untuk dibawa karena mempunyai kandungan kalori yang tinggi. Kebutuhan kalori yang dibutuhkan ketika mendaki sementara dapat digantikan oleh coklat. Letakkan coklat batang di tempat yang mudah dijangkau seperti di bagian atas ransel.

Susu Bubuk

Kandungan gizi susu bubuk sebenarnya tidak berbeda dengan susu cair. Hanya dalam cara pembuatannya yaitu dengan cara menguapkan susu cair sampai kering. Kandungan gizi dari susu kering berupa protein, magnesium, fosfor, vitamin, kalsium, dan lemak. Dengan mengonsumsi susu bubuk yang diseduh, Anda dapat tetap mendaki gunung tanpa khawatir kehilangan energi.

Oralit

Hal yang sering dialami mendaki gunung adalah dehidrasi. Ketika berada di sebuah padang rumput yang terbuka, maka elektrolit akan terbuang bersama keringat. Oralit dapat menjadi pilihan untuk menghilangkan rasa dahaga. Oralit sendiri mengandung tiga bahan yaitu air bersih yang sudah direbus, elekrolit yang merupakan bahan kimia dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya, dan karbohidrat yang berbentuk gula. Untuk mengonsumsi oralit cukup dengan cara diseduh dengan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com