Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2015, 12:00 WIB
Callista Oktavia Lembing

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat bulan yang lalu, Museum Sejarah Jakarta ditutup sementara untuk menjalani konservasi dan baru dibuka kembali tanggal 5 Februari 2015. Secara sekilas tampak tidak ada yang berubah, namun ketika Anda masuk ke dalam maka Anda akan melihat bedanya.

Gedung bekas kantor VOC yang diresmikan menjadi museum di tahun 1974 ini mungkin adalah satu-satunya museum yang akan meminta Anda untuk membuka alas kaki Anda dan menggunakan sandal yang telah disediakan. Semua ini dilakukan untuk memelihara gedung museum yang sudah tua. Sekarang Museum Sejarah Jakarta yang dikenal dengan sebutan Museum Fatahillah ini sedang menunggu keputusan mengenai ruang tata pamer yang baru. Oleh karena itu hanya sedikit koleksi yang ditampilkan di dalam museum.

“Kami harapkan ruang tata pamer akan segera dilaksanakan karena kami ingin menunjukan ke masyarakat ruang tata pamer yang baru, bagus, dan berstandar Internasional. Semoga saja sebentar lagi," kata Khasirun, staf Museum Kesejarahan yang ditugaskan di Museum Sejarah Jakarta.

kompas.com/Callista.o.Lembing Prasasti Tarumanegara dengan Cap Kaki Raja Purnawarman

Koleksi-koleksi yang permanen seperti prasasti-prasasti masih berada di dalam musum, namun koleksi seperti keramik, logam, dan lukisan saat ini masih belum ditampilkan. Beberapa ruangan dalam museum digunakan untuk menampilkan barang-barang yang telah diganti, mulai dari baut terkecil hingga paku-paku yang sudah berumur kira-kira 100 tahun. Semua ini diletakan di ruangan Islam yang sebelumnya digunakan untuk menunjukkan koleksi-koleksi masa Islam.

“Kami merasa bahwa menunjukan barang-barang seperti baut ini cukup penting, supaya masyarakat bisa melihat betapa kuat dan tuanya gedung ini sehinnga merekapun juga bisa merasa bangga atas bangunan bersejarah ini dan ikut menjaga kelangsungan gedung ini," kata Yosep, pemandu di Museum Sejarah Jakarta.

kompas.com/Callista.o.Lembing Sumur di Taman Dalam Museum Sejarah Jakarta

Tentu saja, peraturan seperti dilarang membawa makanan dan minuman atau merokok dan memotret dengan lampu flash masih dilarang. Tetapi bukan berarti Anda harus keluar hanya untuk makan dan minum, di area taman dalam ada beberapa pedagang yang telah diseleksi oleh museum yang menjual makanan khas Betawi.

Jadi Anda bisa beristirahat sambil melihat area-area seperti penjara wanita, sumur tua, penjara bawah tanah, dan monumen pecah kulit yang berada di taman dalam, sambil menikmati makanan dan minuman. Tetapi saat ini penjara wanita sedikit banjir. Jadi untuk sementara para pengunjung tidak dapat masuk ke dalam untuk merasakan rasanya menjadi tawanan wanita.

kompas.com/Callista.o.Lembing Ruangan Atas Museum Sejarah Jakarta Setelah Konservasi Masih Kosong

 “Saya sudah sering ke museum ini. Jadi kemarin setelah konservasi selesai, saya ajak anak saya ke sini lagi untuk melihat apa yang baru. Tapi ternyata belum ada, selain ruang temporer dan ruang konservasi yang menarik juga. Saya berharap semoga ruang tata pamer yang selanjutnya cepat dilaksanakan,” kata Sri, pengunjung Museum Sejarah Jakarta.

Walau masih terkesan kosong, tak ada salahnya Anda mampir untuk melihat Museum Sejarah Jakarta dengan tampilan baru. Terutama untuk melihat koleksi-koleksi terbaru yang menarik dan kaya sejarah.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Penembakan di Mal di Bangkok Dinilai Pengaruhi Pariwisata Thailand

Penembakan di Mal di Bangkok Dinilai Pengaruhi Pariwisata Thailand

Travel Update
Pengalaman Berkunjung ke Titik Nol, Lokasi IKN Nusantara

Pengalaman Berkunjung ke Titik Nol, Lokasi IKN Nusantara

Jalan Jalan
Mangli Sky View Magelang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Mangli Sky View Magelang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Turis Asing Paling Banyak Kunjungi Kalimantan Timur pada Agustus 2023

Turis Asing Paling Banyak Kunjungi Kalimantan Timur pada Agustus 2023

Travel Update
Persebaran Wisatawan di IKN Belum Merata, Lebih Banyak ke Titik Nol Nusantara

Persebaran Wisatawan di IKN Belum Merata, Lebih Banyak ke Titik Nol Nusantara

Travel Update
Persiapan MotoGP Mandalika 2023 Hampir 100 Persen, Ada Side Event

Persiapan MotoGP Mandalika 2023 Hampir 100 Persen, Ada Side Event

Travel Update
Sabtu Ini, Aneka Lampion Akan Hiasi Langit Malam Pantai Parangtritis

Sabtu Ini, Aneka Lampion Akan Hiasi Langit Malam Pantai Parangtritis

Travel Update
8 Wisata Pantai di Lamongan yang Populer 

8 Wisata Pantai di Lamongan yang Populer 

Jalan Jalan
Dampak MotoGP Mandalika, Lapangan Usaha Meningkat hingga Penuhi Target Kunjungan Wisatawan

Dampak MotoGP Mandalika, Lapangan Usaha Meningkat hingga Penuhi Target Kunjungan Wisatawan

Travel Update
Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

Travel Update
Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Cepat Mana Sampai Kota Bandung?

Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Cepat Mana Sampai Kota Bandung?

Travel Update
Tak Ingin Kalah dari Solo, Yogyakarta Angkat Ritual Budaya Merti sebagai Daya Tarik Wisata

Tak Ingin Kalah dari Solo, Yogyakarta Angkat Ritual Budaya Merti sebagai Daya Tarik Wisata

Travel Update
BERITA FOTO: Indahnya Sunset di Pantai Senggigi, Lombok

BERITA FOTO: Indahnya Sunset di Pantai Senggigi, Lombok

Travel Update
Taman Nasional Baluran Sudah Buka, Wajib Bawa Kartu Identitas

Taman Nasional Baluran Sudah Buka, Wajib Bawa Kartu Identitas

Travel Update
Wisata Bahari Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daftar Wahana

Wisata Bahari Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daftar Wahana

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com