Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata di Sekitar Situs Geologi Digagas

Kompas.com - 20/02/2015, 18:41 WIB
PARAPAT, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menggagas konsep desa wisata di sekitar situs geologi sebagai bagian dari pengelolaan Taman Bumi atau Geopark Kaldera Toba. Pemberdayaan penduduk lokal dalam aktivitas pariwisata adat dan budaya diyakini mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.

Koordinator Pengembangan Geopark Kaldera Toba Pemkab Samosir Theodora Sihotang, Kamis (19/2/2015), mengatakan, dari 53 situs geologi purba di sekitar kawasan Danau Toba yang meliputi tujuh kabupaten tersebut, 23 di antaranya berada di Samosir. Selain memasarkan obyek-obyek itu, keberadaan desa wisata berbasis adat dan budaya di sekitarnya akan semakin menarik minat wisatawan berkunjung lebih lama.

”Jika biasanya wisatawan hanya 1-2 hari tinggal di Samosir, mereka bisa bermalam hingga 3-4 hari karena menelusuri desa-desa wisata di sekitar situs geologi,” ujarnya.

Theodora mencontohkan, digagasnya desa-desa wisata di sejumlah daerah kunjungan wisata di Pulau Jawa, seperti di lereng Bromo (Jawa Timur), Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), dan Yogyakarta, terbukti mampu mendongkrak jumlah dan lama kunjungan wisatawan. Penduduk Batak di sekitar Danau Toba sangat kaya akan tradisi budaya yang bahkan berkaitan dengan situs geologi di sekitar tempat tinggal mereka.

Gagarin Sembiring, selaku anggota Tim Percepatan Proses Geopark Kaldera Toba Provinsi Sumut, mengatakan, keterlibatan masyarakat akan diutamakan dalam pengelolaan ketamanbumian. Hal ini terutama terkait kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang kuat di antara warga di sekitar lokasi situs geologi.

Albert Siallagan, tokoh masyarakat Desa Siallagan, Kecamatan Simanindo, berharap, masyarakat lebih dilibatkan dalam kegiatan pariwisata. Kendati kunjungan wisatawan saat ini sudah mencapai 270.000 orang per tahun, belum semua warga merasakan manfaat dari kunjungan wisatawan tersebut.

”Yang merasakan hanya segelintir pemilik hotel dan restoran yang sebagian juga bukan warga asli Samosir. Kami cuma bisa jadi penonton,” ujarnya.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Danau Toba terlihat dari Pulau Samosir, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (23/7/2011). Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia. Danau hasil volcano tektonik terbesar di dunia, dengan panjang danau 87 kilometer dan lebar 27 kilometer, terbentuk dari letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) yang terjadi sekitar 75 ribu tahun lalu.
Selain itu, wisatawan mengeluhkan infrastruktur dan konektivitas transportasi menuju Samosir. Susan Chea (33), wisatawan asal Singapura, misalnya, mengatakan, frekuensi penyeberangan menuju Pulau Samosir masih kurang. ”Selain jalan yang rusak, dermaga penyeberangannya juga kurang representatif,” katanya.

Hal tersebut diakui Bupati Samosir Mangindar Simbolon. Untuk itu, saat ini dia berupaya menambah intensitas kapal feri yang melayani penyeberangan dari Parapat ke Samosir dan kini dilayani tiga kapal. Selain itu, dia juga mendorong operator-operator penerbangan untuk membuka rute menuju Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara sehingga wisatawan memiliki alternatif transportasi.

Danau Toba sedang didaftarkan dalam Jaringan Taman Bumi Global Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). (GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com