Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2015, 15:18 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Mendengar julukan "Ayam Jantan dari Timur", ingatan langsung terlempar ke abad 15. Masa ketika seorang Raja Gowa ke-16 diberikan julukan oleh Belanda karena kegigihan dan keberaniannya dalam melawan penjajahan Belanda. Saat itu, Kerajaan Gowa terkenal dengan kerajaan di wilayah timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan rempah-rempah.

Lahir di Makassar, 12 Januari 1629, Sultan Hasanuddin mulai memimpin Kerajaan Gowa pada umur 24 tahun ketika penjajah sedang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah. Terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape, sang raja terus berjuang melawan penjajah hingga akhir hidupnya.

Jejak sang raja-raja Gowa dapat ditelusuri melalui peninggalan. Salah satunya melalui makam yang ada di Kompleks Pemakaman Raja-Raja Gowa di Katangka, Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan. Tembok putih berlumut memagari kompleks pemakaman. Di depan terdapat lapangan yang digunakan untuk parkir kendaraan. Abd Halik Daeng Mabe, pemandu kami mempersilahkan masuk dengan ramah dan antusias.

Tampak dari luar, sedikit pohon yang melindungi makam-makam dari panas matahari. Kami mulai berjalan memasuki pintu yang telah terkuak. Kompleks makam sang raja-raja tampak menghijau. Rumput-rumput tumbuh subur. Di dalam halaman depan pemakaman berdiri satu buah rumah berkubah seperti piramida dengan pintu setinggi satu meter.

Satu bangunan bercat putih berada di tengah kompleks. Di sisi dalam terdapat papan informasi tentang kompleks pemakaman. Di tengah bangunan, terdapat patung Sultan Hasanuddin memegang badik, senjata khas Bugis. Warna merah membaluri patung sang raja. Sang "Ayam Jantan dari Timur" memakai pakaian kebesaran

Wahyu Adityo Prodjo Patung Sultan Hasanuddin di Kompleks Makam Raja Gowa, Katangka, Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan. Gambar ini diambil pada hari Jum'at, (13/02/2015)
Sebelas makam yang berlumut berada di halaman belakang kompleks. Mulai dari makam raja-raja Gowa dan para panglima perang kerajaan. Rata-rata makam mempunyai cungkup setinggi dua meter. Di dalam cungkup terdapat nisan yang merupakan tanda para raja beristirahat dengan tenang.

Nama asli sang raja, tanggal lahir dan wafat, dan lama masa jabatan tertulis di setiap cungkup makam yang berukuran besar. Sementara untuk makam-makam para panglima tidak tertulis jelas. Kompleks pemakaman yang termasuk ke bangunan cagar budaya ini memiliki total makam sebanyak 25 makam.

Perawatan kompleks makam raja-raja Gowa ini berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Saya bersama para penjaga dan pemandu wisata situs sejarah makam ini berusaha menjaga dan merawat kompleks ini dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab,” kata Daeng Mabe kepada Kompas Travel, beberapa waktu yang lalu.

Untuk berkunjung ke sini, Anda cukup menuju Jalan Palantika, Kelurahan Katangka, Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan. Berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Makassar. Kompleks makam raja Gowa juga terletak dekat Masjid Kuno Katangka dan Makam Syekh Yusuf. Untuk masuk ke kawasan komplek pemakaman raja ini, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya. "Gratis, sudah ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Daeng Mabe.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Travel Update
3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

Travel Update
Cuaca Sedang Panas, Ini Destinasi Wisata Sekitar Solo yang Pas untuk Ngadem

Cuaca Sedang Panas, Ini Destinasi Wisata Sekitar Solo yang Pas untuk Ngadem

Hotel Story
Monumen Lokomotif Bersejarah Asal Jerman Jadi Wisata Baru di Jember

Monumen Lokomotif Bersejarah Asal Jerman Jadi Wisata Baru di Jember

Travel Update
Pantai Pasir Padi di Pangkalpinang Kian Bersolek, Ada Area Lesehan

Pantai Pasir Padi di Pangkalpinang Kian Bersolek, Ada Area Lesehan

Jalan Jalan
Melihat Sumur Maut di Monumen Pancasila Sakti, Ketahui 4 Hal Ini

Melihat Sumur Maut di Monumen Pancasila Sakti, Ketahui 4 Hal Ini

Jalan Jalan
Harga Tiket Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Gratis 6 Wahana 

Harga Tiket Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Gratis 6 Wahana 

Jalan Jalan
Antre 7 Jam demi Tiket Kereta Murah di KAI Expo, Ada yang Menyerah

Antre 7 Jam demi Tiket Kereta Murah di KAI Expo, Ada yang Menyerah

Travel Update
Pembelian Tiket KAI Expo 2023 Ditutup Sementara Akibat Padatnya Pengunjung

Pembelian Tiket KAI Expo 2023 Ditutup Sementara Akibat Padatnya Pengunjung

Travel Update
7 Tempat Wisata di Lembah Harau, Ada Air Terjun dan Tebing

7 Tempat Wisata di Lembah Harau, Ada Air Terjun dan Tebing

Jalan Jalan
Wisatawan Domestik Dominasi Kunjungan ke Labuan Bajo NTT

Wisatawan Domestik Dominasi Kunjungan ke Labuan Bajo NTT

Travel Update
188.280 Wisatawan Kunjungi Taman Nasional Komodo hingga Agustus 2023

188.280 Wisatawan Kunjungi Taman Nasional Komodo hingga Agustus 2023

Travel Update
Peringatan HUT Ke-78 Sumatera Barat Akan Tampilkan Pagelaran Seni dan Budaya

Peringatan HUT Ke-78 Sumatera Barat Akan Tampilkan Pagelaran Seni dan Budaya

Travel Update
Amsterdam Akan Naikkan Pajak Turis hingga 12,5 Persen

Amsterdam Akan Naikkan Pajak Turis hingga 12,5 Persen

Travel Update
Kapal KM Kelud di Batam Beroperasi Lagi, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya

Kapal KM Kelud di Batam Beroperasi Lagi, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com