Sebelum anda masuk, Anda bisa melewati Kecamatan Gunung Pati, atau arah Kota Semarang bagian Selatan. Petunjuk arah Curug Lawe sudah menanti jika sudah mulai masuk ke arah gunung. Anda tak akan bosan melihat pemandangan alam sepanjang perjalanan. Para pedagang durian dan rambutan berjejer menawarkan dagangannya. Pun, Kota Semarang mulai terlihat ketika mulai sampai di titik pendakian.
Setelah masuk di area pintu masuk Curug, tiket masuk untuk dua wisata itu hanya Rp 4.000. Tarif yang relatif murah itu bukan berarti tempat wisata yang ada tidak bagus. Justru, wisata yang relatif murah inilah yang menandakan obyek wisata ini masih belum dibangun infrastruktur, atau dilirik pemerintah setempat.
Sebelum masuk ke lokasi, sebaiknya Anda membawa bekal tersendiri. Pasalnya, beban berat menanti. Jarak Curug Lawe-Benowo dari pintu masuk sangat jauh, dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Tidak ada tumpangan, dan Anda harus masuk berjalan kaki menyusuri hutan. Ya, hutan yang penuh dengan semak belukar, pepohonan, jalan yang naik-turun bebatuan. Kira-kira satu hingga dua jam perjalanan dari pintu masuk jika jalan anda cepat.
Setelah jalur itu selesai, Anda akan melewati jalan di atas bukit yang terbuat dari Baja yang di bawahnya dilapisi dengan kayu. Jalur itu kerap digunakan wisatawan untuk berfoto ria. Setelah jalur itu, Anda harus bersiap karena jalur yang dilalui banyak bebatuan, berkelok dan panjang. Anda juga melewati beberapa sungai dalam perjalanan naik turun gunung itu.
Setelah berjalan panjang, rasa lelah anda akan terbayarkan dengan pemandangan luar biasa dari air terjun yang ada di balik gunung. Baik Curug Lawe maupun Curug Benowo menawarkan panorama luar biasa, yang semuanya membuat Anda akan berlama-lama di sana. “Saya puas. Jalan yang jauh itu akhirnya terbayarkan dengan curug ini. Amazing,” ujar Abdus Salam (25), wisatawan asal Kota Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan kemarin.
Bagi wisatawan, curug itu adalah tempat yang dituju. Setelah sampai di Curug Benowo, ternyata Kompas.com tidak sendirian. Ada ratusan warga yang mengantre melihat dua surga tersembunyi di bilik gunung Ungaran itu. Ketika sampai di Curug Benowo, pemandangan akan terasa beda. Corak air tejun mengalir dari atas tebing setinggi kurang lebih 30 meter. Air yang meluncur ke bawah terlihat begitu indah, karena cucuran air terselip di tengah tebing lain yang sama-sama menjulang tinggi.
Wisatawan lain, Maulana Ali (21) mengaku sangat puas melihat dua surga alam yang dikunjunginya itu. Meski tidak ikut berbasah-basahan, dirinya puas menikmati keindahan alam yang tersembunyi itu. “Ayo cari curug lagi, ini bagus sekali,” kata dia bersemangat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.