Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Teh di Tiongkok? Simak Tips Ini...

Kompas.com - 25/02/2015, 19:16 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

Sumber CNN Travel

"Meskipun sebagian besar kedai teh lokal dapat mempersiapkan teh seperti ini tapi Anda harus bertanya terlebih dahulu. Usaha yang dilakukan untuk menyeduh teh ini akan sebanding dengan rasa yang Anda dapatkan," kata Sun.

Jangan Menilai dari Penampilan

Anda dapat secara cepat menilai teh dari penampilan hanya dengan melihat tunas teh kecuali teh Pu’er. Teh Pu’er adalah jenis teh hitam yang telah difermentasi dan berasal dari Kota Pu’er di Provinsi Yunan. Sun mengatakan bahwa tidak bijaksana untuk menilai Pu’er dari penampilan, terutama teh yang telah dipadatkan seperti kue. Cara paling baik untuk menilai Pu’er yang baik adalah mencicipi. Teh Pu’er yang baik adalah terasa halus dan sedikit pahit dengan manis setelah dirasakan.

Teh untuk Sakit Tenggorokan

Secangkir teh dengan buah arhat atau kacang malva baik untuk sakit tenggorokan, berdasarkan pengobatan tradisional Tiongkok. "Jika profesi Anda tergantung dengan suara, cobalah meminumnya dua gelas," kata Sun.

Kedua buah itu merupakan keunikan di Asia. Buah arhat ada di Tiongkok Selatan dan Thailand Utara. Kacang Malva ada di Asia Tenggara. Buah-buahan itu dianggap sebagai obat-obatan alami di Tiongkok.

Secara khusus, buah arhat (luo han guo dalam Bahasa Mandarin) memiliki efek yang nyata untuk menyembuhkan batuk. Sementara kacang malva (pang da hai dalam Bahasa Mandarin) membantu untuk meringankan suara serak. "Namun perhatikan dosis ketika meminumnya. Minum secukupnya," kata Sun.

Teh Hitam untuk Perut

Teh hitam adalah rekan yang baik untuk perut. Selama proses fermentasi, sejumlah besar dari polifenol antioksidan telah teroksidasi. "Oksidasi yang dihasilkan dalam teh hitam melindungi perut Anda lebih baik dari teh manapun, termasuk teh hijau," kata Sun. Praktisi pengobatan tradisional Tiongkok menyakini bahwa teh hitam dapat melancarkan sirkulasi darah sehingga semangat dapat bertambah.

Pastikan Teh Selalu Berair

"Meskipun Anda tergoda untuk membiarkan teh mengering, menempatkan daun teh di udara terbuka setelah digunakan, sebenarnya penggunaanya akan menjadi berkurang. Teh akan cepat teroksidasi ketika mengering dan daun teh akan menjadi kuning dan kurang segar," kata Sun. Untuk menjaga daun teh tetap segar dan dapat terus digunakan, pastikan selalu menjaganya tetap basah.

Teh Wolfberry dan Krisan untuk Pekerja Kantor

Tiongkok tidak pernah kekurangan dalam segi pekerja kantor, dan Sun mengatakan teh terbaik untuk negara berkerah putih ini adalah teh wolfberry dan krisan. "Wolfberry bermanfaat untuk mata, sementara krisan mengurangi suhu tubuh, kombinasinya dapat mengurangi tekanan di kantor," kata Sun.

Reduce, Reuse, Retain

Adalah hal yang mudah ketika Anda menyeduh daun teh lalu membuangnya. Namun jika Anda minum teh oolong, kesabaran dan kantong kemih yang kuat, itu adalah kuncinya. Secara umum, teh oolong memiliki rasa yang lebih kuat saat berjalan dari waktu ke waktu.

Rasanya dapat bertahan delapan sampai sembilan kali seduh (teh hijau kehilangan aroma ketika empat kali seduh) sehingga mempertahankan daun teh sangat penting untuk menikmati rasa yang sempurna. "Semakin Anda tidak menggunakan teh oolong, maka semakin baik rasanya," kata Sun.

Gratis Tukar Daun Teh

Jika Anda telah menggunakan daun teh dan menginginkan lagi dari jenis yang sama, standar praktek industri kedai teh di Shanghai adalah menawarkan secara gratis untuk menukarkannya. "Meskipun mereka tidak mengiklankan praktek ini," kata Sun.

Kedai teh tidak akan memberitahu aturan ini karena akan meningkatkan biaya mereka, meskipun konsumen berhak mengetahui hal ini. "Cukup memintanya," kata Sun sambil tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com