Salah satunya dengan membangun sanggar kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sebelah utara parkir Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB). Ada ratusan jenis produk hasil kreasi 125 perajin asal Boorobudur dan sekitarnya. Seperti batik, kerajinan tangan, lukisan, hingga aneka cemilan tradisional khas Borobudur. (Baca juga: "Travel Warning" Australia Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Borobudur)
"Ini salah satu upaya kami untuk menggali pertumbuhan pariwisata di Borobudur, kami menangkap peluang wisatawan Candi Borobudur yang terus meningkat setiap tahun," kata Jamari, Direkur Utama BUMDes Graha Mandala Borobudur, Rabu (25/2/2015).
Jamari menjelaskan, sanggar tersebut dimaksudkan untuk menjadi tempat berkarya dan pameran secara rutin sekaligus membuka pintu pemasaran seluas-luasnya bagi para perajin Borobudur. Sehingga diharapkan semakin meningkatkan omset penjualan produk-produk mereka. "Kami berharap sanggar ini dapat mengakomodasi jejaring pelaku pariwisata dan penjualan online yang akan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kunjungan wisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan perajin Borobudur," jelasnya.
"Jangan sampai mereka berjubel hanya di satu zona (II) saja tetapi luar zona candi. Di sini kami dilatih menjadi produsen yang memiliki kemampuan dalam manajemen, baik pemasaran dan sebagainya," ujarnya.
Jamari menambahkan, pihaknya menggandeng sejumlah pihak untuk turut mendukung keberadaaan sanggar tersebut, seperti Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang, Manajemen PT TWCB, Yayasan Trisakti Arum Lestari Yogyakarta dan stakeholder setempat. "Sanggar ini juga medapat dukungan dari pemerintah Finlandia," tambah Jamari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.