"Januari kemarin saat ada eksekusi mati gelombang pertama, sejauh itu tidak ada dampaknya bagi pariwisata. Kalau yang saat ini kami akan pantau dampaknya sebesar apa," kata Rudiana di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Menurut Rudi, eksekusi mati gelombang pertama lalu itu tidak terlalu memberikan dampak bagi pariwisata Indonesia. Ia juga mengaku kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, salah satu tujuan wisata utama di Indonesia, tetap tumbuh subur.
"Pasalnya waktu eksekusi Januari kan tidak ada orang Australianya, beda dengan yang sekarang. Tekanannya akan sangat besar sekarang. Tapi kami berharap tidak ada perubahan pada tren wisata mereka ke Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya merespon ancaman yang dilayangkan Pemerintah Australia untuk memboikot kunjungan wisatawan ke Indonesia apabila Pemerintah Indonesia tetap mengeksekusi mati gembong narkotika Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
"Pariwisata itu basisnya people to people bukan government to government sehingga diharapkan ketika orang tua berantem anaknya masih main bersama, ini diharapkan seperti itu juga," kata Arief.
Oleh karena itu, Arief berharap hubungan people to people termasuk hubungan sosial budaya antara rakyat Indonesia dengan rakyat Australia tetap terjalin baik.
Arief juga menyatakan tidak akan mengoreksi target untuk kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) dari Australia atau tetap pada angka 1,2 juta orang sampai tutup tahun ini. "Tidak akan ada koreksi target, karena secara statistik tidak turun, tidak ada pengaruhnya. Tapi ini bukan berarti menantang ya," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.