KOMPAS.com – Sejak lulus kuliah, Nile Cappelo telah menemukan dirinya sering bepergian sendiri. Entah itu sebuah perjalanan memakan waktu selama 8 jam dan berkendara sendiri ke San Diego (Amerika Serikat), kota dekat tempat tinggalnya, atau 36 jam menuju Portland. Ia telah melewati tahap panjang dari sekedar takut makan sendiri di kantin kampus.
Ia belajar banyak dari solo traveling yang telah ia lakukan. Pemilik situs www.yesliketheriver.com ini membagikan pelajaran yang ia pelajari selama bepergian sendiri.
Tidak ada tempat terbaik untuk bernyanyi selain di mobil
Lupakan kamar mandi. Jendela tertutup dan radio menyala adalah cara terbaik untuk menguji kemampuan bernyanyi Anda. Selain itu, bernyanyi dapat membuat Anda terjaga dan tetap waspada ketika berkendara jauh.
Mengunjungi tempat yang sama secara berulang
Ketika mengunjungi suatu tempat, tak masalah jika Anda mengunjunginya berulang-ulang. Sebab, setiap kunjungan pasti merupakan pengalaman berbeda. Seperti Nile, ia pernah berkendara dari California Utara menuju California Selatan melewati lima jalan tol yang tidak dikenal sebagai jalan raya paling indah di California. Tetapi, berada di jalan yang sama itu di musim gugur atau saat matahari terbenam, ia mendapatkan panorama yang berbeda.
Teknologi
Jika Anda menyukai audiobook, mengunduh album musik terbaru, atau bermain games di ponsel pintar, teknologi mampur menghibur selama 24 jam dan seminggu penuh walaupun Anda melakukan perjalanan tanpa teman.
Namun, ada pula saat-saat tanpa teknologi
Kadang perjalanan terasa lebih mengesankan jika Anda tidak menggunakan teknologi dan melakukan hal-hal secara tradisional. Hal kesukaan Nille adalah berhenti di sebuah pantai selama satu jam dan membiarkan dirinya tanpa telepon genggamnya dan menghabiskan waktu menulis dengan tangan.
Tidak ada yang menilai diri Anda
Sebelum Nile mulai bepergian sendirian, saat berada di tingkat sekolah menengah, ia merasa takut dinilai buruk karena menghabiskan waktu sendirian. Orang akan berpikir bahwa ia melakukannya karena terpaksa dilakukan karena tidak mempunyai teman. Kini, dengan melakukan solo traveling, ia merasa tidak ada yang menilai dirinya.
Menyendiri bukan berarti penyendiri
Nile bukan orang yang berkepribadian introver. Menurutnya, ia keras, mudah diajak pergi, dan mudah untuk berbincang-bincang. Namun, bepergian sendiri memungkinkan ia untuk lebih mengeksplor kekurangan kepribadian sosial dan berusaha untuk dapat menerimanya. Pada intinya, bukan karena sering bepergian sendirian, maka Anda tidak dapat mempertahankan hubungan.
Cerita fiksi bukanlah kenyataan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.