Tanaman buah tropis yang eksotis itu memiliki rasa manis, asam, dan sepat. Mungkin karena kulit buahnya yang bersisik menyerupai kulit ular itu, salak (Salacca zalacca) disebut sebagai snake fruit.
Kabupaten Karangasem, di ujung timur Pulau Bali, memiliki keadaan geografis berbukit dan pegunungan dengan kondisi iklim basah sampai kering. Keadaan itu cocok untuk tanaman salak bertumbuh dan berbuah.
”Menurut cerita, salak tumbuh di Sibetan sejak ratusan tahun lalu. Salak adalah tumbuhan yang dimiliki Jero Dukuh Sakti, leluhur di desa ini,” kata I Nengah Suparta, petani salak di Dusun Dukuh, Desa Sibetan, beberapa saat lalu. Sejak tahun 1920-an, salak semakin banyak ditanam oleh warga Sibetan, selain padi.
Dari pendataan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Karangasem tahun 2014, jumlah tanaman salak di kabupaten itu lebih dari 8,3 juta pohon. Daerah sentra salak terdapat di enam kecamatan, termasuk Kecamatan Bebandem. Dalam musim panen, setiap pohon salak mampu menghasilkan sekitar 4 kilogram (kg) buah salak.
”Tanaman salak di Karangasem terdiri dari beberapa jenis kultivar,” jelas Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Karangasem I Gusti Putu Sukasta. Varietas salak itu antara lain salak gondok, salak nangka, salak nenas, salak gula pasir, dan salak penyalin. ”Namun dari segi rasa, salak di Karangasem dibedakan dua jenis, yakni salak bali dan salak gula pasir,” ujarnya.
Salak gula pasir mempunyai rasa manis tanpa rasa asam dan sepat, sedangkan salak bali, yang memiliki beberapa jenis varietas, mempunyai rasa manis, asam, dan sedikit rasa sepat.
Komoditas salak
Harga salak bali lebih murah dibandingkan dengan salak gula pasir. Pedagang salak di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Ketut Buncing, menyatakan, harga salak gula pasir mencapai Rp 10.000/kg. Harga salak bali hanya Rp 3.000/kg.
”Salak dari Karangasem laris di Lombok (Nusa Tenggara Barat) dan Jawa,” kata Buncing, yang juga kerap mengirim salak ke luar Pulau Bali. Saat ditemui, ia sedang mengemas salak untuk dikirimkan dengan truk ke Lombok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.