Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Maret, Banyuwangi Gelar Festival Kuliner Sego Tempong

Kompas.com - 23/03/2015, 15:47 WIB
BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan menggelar "Festival Sego Tempong" yang merupakan kekayaan kuliner lokal daerah itu di Taman Blambangan, Sabtu, 28 Maret 2015.

"Sego tempong adalah makanan khas Banyuwangi yang terkenal pedasnya. Tempong diartikan sebagai dipukul dengan keras. Jadi, saat menikmati makanan sego tempong, kita seakan-akan sedang dipukul karena rasanya yang sangat pedas," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Minggu (22/3/2015).

Ia menjelaskan menu nasi itu terdiri atas tahu, tempe, ikan asin, dan gimbal jagung (dadar jagung). Sayurnya juga khas, yaitu sayur bayam, selada air, terong rebus, dan sayur sawi.

"Kami sengaja menggelar kegiatan ini agar wisatawan bisa menikmati kuliner khas Banyuwangi, karena selain memiliki sejumlah destinasi wisata, Banyuwangi kaya akan kuliner yang mempunyai cita rasa tersendiri," ujar Anas.

Festival kuliner lokal ini merupakan yang kedua digelar. Tahun lalu, di ajang Banyuwangi Festival 2014 juga diramaikan Festival Rujak Soto yang menghadirkan ratusan orang koki rujak soto, makanan khas lokal yang meramu bumbu soto dan rujak menjadi paduan yang unik.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Nasi Cawuk Banyuwangi.
Festival Sego Tempong, menurut Anas, merupakan bagian dari pengembangan wisata kuliner untuk memberdayakan masyarakat sebagai pelaku ekonomi.

Dengan festival ini, cita rasa dan penampilan sego tempong akan meningkat. Penjual juga akan semakin mengerti bagaimana cara penyajian yang menarik bagi wisatawan. "Tindak lanjutnya nanti kami ingin setiap wisatawan yang datang ke Banyuwangi akan mencari sego tempong," katanya.

Anas menjelaskan bahwa sebelum festival, peserta akan menyaksikan demo masak sego tempong oleh chef Marinka yang diundang sebagai tamu kehormatan.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banyuwangi, Alief Kartiono memaparkan, festival ini dibagi menjadi sejumlah kategori. Di antaranya kategori pedagang warung/depot dan umum, hotel dan restoran.

"Saat berlomba mereka akan mengenakan celemek bertuliskan 'I Love Banyuwangi' dan penutup kepala ala chef. Mereka akan berlomba menyajikan cita rasa, kebersihan, dan cara penyajiannya. Ini kami maksudkan untuk ikut mem-branding warung sego tempong, sehingga publik langsung bisa tahu warung sego tempong mana yang paling enak dan bersih," kata Alief.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Nasi Pecel Rawon di RM Pecel Ayu, Kota Banyuwangi.
Selain untuk mem-branding warung sego tempong, tujuan festival ini untuk mem-branding makanan khas Banyuwangi, dengan harapan setiap hotel, restoran bisa selalu menyediakannya. "Sehingga setiap ada tamu yang ingin mencicipi kuliner khas Banyuwangi bisa langsung tersedia," katanya.

Melengkapi kuliner di festival ini, akan digelar semacam food court yang menyuguhkan berbagai hidangan khas Banyuwangi, di antaranya, sego cawuk, rujak soto, soto using, pecel rawon, pecel pithik, dan ayam pedas. Selain itu juga disediakan jajanan khas Banyuwangi, seperti cenil, kelepon, lopis, precet, lanun dan ketan gula merah, gethuk pisang.

"Selama menikmati festival masyarakat bisa langsung menikmati berbagai kuliner dan sekalian menikmati gelaran Banyuwangi Art Week yang memajang berbagai oleh-oleh dan kerajinan khas Banyuwangi," tambah Alief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com