Taman nasional yang menjadi wilayah konservasi gajah itu menyiapkan desain tapak konservasi agar Way Kambas lebih matang sebagai wahana wisata ekologi.
Kepala Seksi III Pusat Konservasi Gajah Antonius Vefri mengatakan hal itu di TNWK, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Minggu (22/3/2015).
”Masyarakat yang berkunjung ke Way Kambas kebanyakan hanya datang, menggelar tikar, melihat atraksi gajah, berfoto dengan gajah, lalu pulang. Padahal, Way Kambas punya potensi wisata yang lebih dari sekadar mass tourism (wisata umum),” ujarnya.
Masyarakat melupakan status Way Kambas sebagai taman nasional dan konservasi.
Sukatmoko dari Humas Balai TNWK menyebutkan, saat ini jumlah gajah di taman nasional ini lebih dari 200 ekor. Gajah itu terbagi menjadi dua, yaitu gajah liar dan gajah jinak. (gre/bah)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.