Jukkumi
Jukkumi (Ocellatus) adalah jenis gurita yang ukurannya lebih kecil dibandingkan gurita pada umumnya, biasanya berukuran 10-20 cm. Pada saat musim semi, Jukkumi berkembang dengan maksimal dan menghasilkan rasa terbaiknya yaitu bagian kepalanya yang penuh dengan telur.
Jukkumi dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan seperti Jukkumi Samgyeopsal Bokkeum, yang biasanya disajikan dengan kue beras atau tteokpokki lalu disiram kuah pedas. Atau disantap sebagai Jukkumi Shabu-shabu, dengan cara dicelupkan ke dalam cuka atau saus cabai merah.
Ada pula yang mengolah Jukkumi dengan cara dibakar, lalu dicampur sayuran dan daging dalam saus cabai merah pedas yang disajikan saat masih panas. Mereka meyakini bahwa hidangan ini dapat menghilangkan rasa lelah pada tubuh. Jukkumi juga kaya akan kandungan lemak jenuh seperti DHA yang dapat menurunkan kadar kolestrol, jadi hidangan ini juga baik dikonsumsi bagi anda yang sedang menjalani program diet.
Daege
Daege merupakan Kepiting Raja yang biasa diolah menjadi Daege-Jjim. Daege adalah kuliner kebanggaan dari Gyeongsangbuk-do. Khususnya di Yeongdeok yang terkenal sebagai Kota Kepiting. Daege terkenal sebagai salah satu jamuan di kerajaan yang sangat enak.
Selain itu Daege memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi, sehingga sangat baik untuk masa pertumbuhan anak. Banyak juga yang meyakini bahwa Daege bermanfaat sebagai makanan untuk mencegah penuaan dini. Orang Korea biasa mengolahnya dengan mengisi olahan daging kepiting yang disebut “crab butter” ke dalam cangkangnya, lalu di tim hingga lunak, dan Daege-jjim pun siap untuk dinikmati!
Hadon
Hadon berarti blowfish atau ikan buntal. Ikan buntal ini, biasanya diolah menjadi sup yang dimasak dengan dropwort (Oenanthe Javanica), sejenis tanaman yang banyak tumbuh saat musim semi, lalu dibumbui dengan saus minyak dan kedelai rasanya sangat baik ketika disiapkan sebelum bunga persik layu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.