Partika mencontohkan kondisi Teluk Gilimanuk yang kumuh sehingga diharapkan bimbingan teknis yang akan mencakup seluruh aspek pengelolaan obyek wisata tersebut.
Selain itu, pihaknya juga akan menata kembali kawasan Teluk Gilimanuk dengan membangun dua unit warung kuliner dan beberapa fasilitas lain di sekitarnya.
"Setelah warung kuliner ini selesai, warung yang sudah ada akan kami pindahkan untuk menghindari kesan kumuh. Kelompok yang mengelola, juga kami wajibkan menjaga kebersihan," ujarnya.
Teluk Gilimanuk juga dipenuhi sampah dan tumbuhan liar pada saat musim hujan. Semak belukar itu tumbuh di hampir semua areal teluk, termasuk di lahan tempat berdirinya patung Dewa Siwa sebagai ikon di pintu gerbang Bali dari arah Pulau Jawa tersebut.
Jeruji besi yang mengelilingi kawasan teluk juga dipenuhi semak belukar sehingga kawasan Teluk Gilimanuk tidak terlihat sebagai obyek wisata dari pengguna jalan yang melintas di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.