Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura Meru, Mengawali Perjalanan Menuju Rinjani

Kompas.com - 03/04/2015, 11:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com – Pagi yang cerah, Jumat (18/3/2015), tim Kompas.com mengawali perjalanan bertajuk “Ekspedisi Alam Liar”. Sebuah perjalanan membelah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Perjalanan dimulai dari Pura Meru di Kota Mataram dengan titik akhir Gunung Tambora.

Di depan gapura tempat ibadah umat Hindu ini, tim mulai berdoa agar perjalanan dibaluri keselamatan. Sebelumnya barang-barang yang dibawa di mobil pikap dua kabin yang tim gunakan telah terbungkus aman dengan terpal.

Ekspedisi berjalan pada 18-25 Maret 2015 yang lalu. Dari Pura Meru di Kecamatan Cakranegara Kabupaten Lombok Barat, perjalanan berlanjut ke titik pemberhentian pertama yaitu Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur untuk mendaki Bukit Pergasingan. Sebuah bukit yang berada dekat Gunung Rinjani.

Roda-roda mobil pikap berwarna jingga itu mulai berputar menyusuri jalanan kota hingga nanti membelah hutan di kaki Rinjani. Matahari yang berada tepat di atas kepala bersinar terang serasa siap membakar aspal jalanan.

Kondisi jalan cukup halus dan berkontur naik dan turun. Sementara di kiri dan kanan jalan, rumah-rumah berdiri mengisi lahan yang bersebelahan dengan areal persawahan. Siang hari itu, anak-anak pulang sekolah dengan berjalan kaki maupun menumpang Cidomo, alat transportasi bertenaga kuda khas Pulau Lombok dan pulau-pulau kecil di sekitar Lombok yang lazim disebut gili.

KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Penjual tuak manis di Jalan Bilasundung, Desa Bilasundung, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara, Rabu (18/3/2015). Tuak manis adalah minuman tradisional khas Lombok yang terbuat dari olahan pohon beluluk.
Selepas makan siang, tim kembali menyusuri aspal nan panas jalanan yang menghubungkan Kabupaten Lombok Tengah menuju Lombok Timur. Saat melewati Jalan Bilapundung, Desa Bilasundung, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, para pedagang tuak manis berjajar di sepanjang jalan. Tuak manis merupakan minuman tradisional yang terbuat dari olahan pohon beluluk. Minuman ini dijual dengan harga Rp 5.000 per botol.

“Ini tidak haram kok. Dicari buat buka puasa masyarakat sini,” kata Khaeruddin, sang penjual tuak manis.

Memasuki kawasan Rinjani

Perjalanan berlanjut dan rasa tak sabar ingin segera menginjak kaki Gunung Rinjani mulai menyeruak. Namun terbayar sudah sejak melewati ladang jagung di Kecamatan Suela. Jalanan mengecil dan sulit dilewati jika dua mobil berpapasan. Hawa dingin mulai terasa.

Mobil tim mulai meliuk-liuk memutari kaki gunung. Rintik hujan mendayu-dayu membasahi aspal dan menambah hawa sejuk di salah satu gunung tertinggi di Indonesia ini.

KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Memasuki kawasan hutan kaki Gunung Rinjani, Lombok, Rabu (18/3/2015). Suhu dingin mulai menyergap tubuh ketika mulai membelah hutan menuju Desa Sembalun.
“Kita sudah mulai memasuki kawasan Gunung Rinjani. Ketinggian saat ini kira-kira 2100 meter di atas permukaan laut. Selamat datang,” sahut Fikria, salah satu anggota tim ekspedisi, melalui radio komunikasi.

Denyut kehidupan sekejap hilang ditelan rimba hutan. Hijau pepohonan menyekap kebisingan yang sedari tadi menyelimuti Kabupaten Lombok Tengah. Sekitar 30 menit lagi dari pukul 16.30 WITA, tim akan sampai di Desa Sembalun Lawang, titik pemberhentian pertama.

Awan–awan menggumpal menutupi bukit-bukit di kaki Rinjani. Sang puncak Anjani mengintip di sebelah barat. Lazimnya di kaki gunung, suhu dingin cukup menusuk menghujam kulit.

Senja kali ini tak memunculkan wajahnya. Tim tiba di penginapan yang berada 100 meter dari Kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Resort Sembalun. Tim memang tidak akan mendaki Gunung Rinjani. Bukit Pergasingan  yang akan tim tuju, sebuah alternatif pendakian Gunung Rinjani. (bersambung)

Ikuti kisah perjalanan "Ekspedisi Alam Liar'' dari tim Kompas.com saat menjelajahi Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa di Nusa Tenggara Barat dalam lipsus "Ekspedisi Alam Liar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com