Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesepeda Menikmati Keindahan Selat Alas

Kompas.com - 10/04/2015, 16:09 WIB

Tampak dari kejauhan pulau-pulau kecil dengan bentuknya yang unik. Ada yang menjulang tinggi dan terlihat seperti bukit, ada pula yang seperti daratan dengan sabana.

”Di sini ada delapan pulau sehingga disebut Gili Balu. Gili artinya pulau, sedangkan balu artinya delapan,” kata Arif Hasyim, Koordinator Pos Kelautan dan Perikanan Poto Tano, sehari sebelumnya.

Kedelapan pulau di Selat Alas itu adalah Kalong, Paserang, Namo, Kambing, Kenawa, Belang, Mandiki, dan Ular. Dua pulau sedang dikembangkan menjadi tempat wisata, yakni Pulau Kenawa dan Pulau Paserang.

Selepas dari Pelabuhan Poto Tano, peserta melanjutkan perjalanan ke Lapangan KONI di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa. Selama perjalanan, cuaca agak mendung sehingga menguntungkan peserta dari paparan terik matahari. Cuaca yang lebih nyaman seperti itu tidak terlalu membuat stamina terkuras.

Tanaman yang tumbuh rapat di sepanjang jalan membuat jalanan teduh. Sepotong pelangi tampak di kejauhan dan daerah tersebut baru saja hujan sehingga udara lebih sejuk.

Sebanyak 97 peserta menyelesaikan etape pertama di Lapangan KONI, Kecamatan Utan. Tujuh tenda TNI disiapkan untuk tempat menginap mereka, termasuk panitia. Setiap orang tidur di velbed tentara.

Tidak semua peserta dapat menyelesaikan etape pertama. Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi dan rombongannya, misalnya, harus memisahkan diri sebelum sampai di Kayangan karena menjemput Presiden Joko Widodo di Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah.

Jumat ini, peserta melanjutkan perjalanan dari Kecamatan Utan menuju Pidang sejauh 126 kilometer. Di etape kedua ini jalan lebih datar. Namun, udara panas kemungkinan akan tetap menghadang.

Lebih ekstrem

Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo, yang ikut dalam rombongan peserta, menyebutkan, dibandingkan dengan acara sepeda Kompas sebelumnya, rute kali ini lebih ekstrem. Begitu pun untuk lari ultramaraton 320 kilometer.

Ini hanya cara untuk memberikan tantangan kepada peserta. Acara ini juga upaya Kompas memadukan jurnalistik dengan banyak hal lain, seperti olahraga dan komunitas. Tujuannya, untuk semakin memanggungkan Tanah Air.

Setelah Tambora, Kompas meneruskan acara serupa di Kalimantan dan Papua. Targetnya, sebelum ulang tahun ke-50 Kompas pada 28 Juni, keseluruhan daerah dari Sabang sampai Merauke bisa disatukan melalui sepeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com