Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Ke-60 KAA, Bandung Jadi Lautan Angklung

Kompas.com - 11/04/2015, 09:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya sebagai Ketua Panitia Bidang Side Events Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika tahun 2015 dibantu tiga wakil ketua, yaitu Kepala BKPM,  Wali Kota Bandung, dan Ketua Kadin. Arief menjelaskan, rangkaian kegiatan seluruhnya sebanyak 19 event, yaitu 9 event akan berlangsung di Jakarta dan 10 event berlangsung di Bandung.

Siaran pers Puskompublik Kementerian Pariwisata, Jumat (10/4/2015), menyebutkan, khusus side event berupa promosi pariwisata antara lain penyelenggaraan kegiatan famtrip akan diikuti para blogger dari negara-negara pasar pariwisata Indonesia dengan mengunjungi obyek-obyek wisata di sekitar Bandung.

Selain itu, side event ini juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan angklung bertajuk "Angklung for The World!". Itulah titel salah satu side event peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 tahun 2015, yang bakal digelar di Stadion Siliwangi, Bandung, 25 April mendatang.

Sekitar 20.000 orang bakal menenteng alat musik khas Sunda itu, dan memainkan beberapa lagu secara bersama-sama. Tentu, jumlah ini sudah melewati rekor main angklung kolosal di New York (5.000 orang) dan Beijing (10.000 orang).

Karena itu, konser angklung terbesar di dunia itu akan dicatatkan oleh Guinness Book of The Record. Pergelaran berbasis budaya lokal yang mendunia itu diharapkan akan memikat perhatian publik, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusatara. Pemkot Bandung dan Kemenpar menjadi tuan rumah kegiatan yang menjadi salah satu andalan di sela-sela konferensi.

“Semua akan mengenakan kaus Wonderful Indonesia, dan angklungnya akan di-branding Wonderful Indonesia. Acara ini disorot media, diabadikan fotografer dari berbagai negara, dan diambil ribuan kamera handphone. Mungkin akan menjadi pic BB puluhan ribu orang, sehingga awareness pariwisata Indonesia akan semakin kuat melekat,” kata Arief Yahya.

Sejak November 2010, angklung adalah alat musik tradisional Jawa Barat yang sudah terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO. Kebetulan KAA, 60 tahun yang lalu juga diadakan di Gedung Merdeka Bandung.

Bagi orang Jawa Barat, angklung adalah alat musik kebanggaan yang terbuat dari bahan bambu dengan multitonal atau bernada ganda, yang secara tradisional berkembang di Jawa bagian barat. Cara memainkannya mudah, cukup menggoyang-goyangkan bambu itu sehingga ketikan antarbambu yang berukuran beda itu menghasilkan bunyi getar.

Momen Peringatan ke-60 KAA yang juga menjadi agenda budaya kolosal itu diharapkan juga mengundang turis baik domestik maupun asing untuk ikut berpartisipasi. Mereka boleh hadir di Stadion Siliwangi untuk ikut memainkan musik angklung. Seperti diketahui, rangkaian acara peringatan KAA itu berlangsung pada 19-26 April 2015.

Selain acara konferensi yang serius dan penting bagi eksistensi Indonesia di mata dunia, juga ada hiburan yang melibatkan masyarakat banyak. “Sekaligus mempromosikan pariwisata Indonesia di kegiatan besar itu,” tambah Arief Yahya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com