Satu kabar terngiang-ngiang di kepala: ada festival kopi di Labuan Kenanga, Kecamatan Tambora, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Maka dimulailah perjalanan panjang dan melelahkan. Namun, terus terang ini sedikit membahagiakan. Kabar festival kopi di desa kecil itu bikin penasaran. Sebagai penggemar kopi, saya ingin segera mencicipi rasa kopi tambora!
Perjalanan fase pertama dari Bandara Lombok di Lombok Tengah ke pelabuhan laut Kayangan, Lombok Timur memakan waktu selama 4 jam dengan mobil sewaan. Bersama rombongan panitia World Cultural Forum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kami hanya berhenti sejenak di daerah Selong untuk membeli beberapa ikat rambutan dan tiga buah durian.
Perjalanan fase ketiga, kami serasa membelah Pulau Sumbawa, melewati Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Dompu, lalu Bima. Beruntung, pemandangan di sepanjang perjalanan memberi asupan gizi bagi mata. Panorama pantai Pulau Sumbawa menuguhkan warna biru laut yang beradu lalu menyatu biru langit dan bongkah-bongkah awan putih.
Sekitar sepuluh jam perjalanan kami tempuh sampai tiba di Desa Labuan Kenanga. Sepuluh jam yang melelahkan, yang dengan cepat berubah menjadi semangat setelah melihat gerombolan sapi, kerbau, dan kuda yang dengan santai berjalan di tengah jalan. Pak Nasir, sopir kami, harus beberapa kali mengerem karena di depan mobil tiba-tiba ada sapi, berdiri melintang, entah dari mana datangnya. Nyaris tak ada lampu penerangan sepanjang perjalanan.
Kami tiba tepat tengah malam.
Embusan angin pagi di tubir pantai Kenanga, Desa Labuhan Kenanga, terasa segar, menyapa penduduk yang mulai ramai menuju tempat pelelangan ikan di ujung sana. Di satu sisi pantai, beberapa orang menyiapkan tungku atau anglo dengan bahan bakar arang, wajan atau penggorengan, dan butiran-butiran kopi yang hendak disangrai.
Festival kopi tambora yang dimaksud itu rupanya tak lain dari lomba meracik kopi, mulai dari menyangrai biji kopi hingga coklat kehitaman, menumbuknya hingga menjadi butiran halus, lantas menyeduhnya. Lomba yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bima ini memperebutkan hadiah antara lain ponsel, selimut, serta peralatan elektronik dan kebutuhan rumah tangga lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.