"Indonesia memiliki banyak destinasi menarik. Selain Bali, ada Yogyakarta, Lombok, dan Manado. Jadi, jika Presiden Joko Widodo menargetkan turis mancanegara 10-20 juta, saya bahkan optimis bisa 40 juta," katanya kepada Antara di Shanghai, Rabu (15/4/2015).
Ditemui usai menandatangani nota kesepahaman dengan Union Pay Internasional, Tony mengungkapkan, dirinya sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berbincang berbagai hal termasuk pariwisata.
Tony mengatakan, banyak turis khususnya dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, hanya mengenal Bali.
"Padahal, banyak tempat di Indonesia yang menarik untuk dikunjungi. Karena itu, sebagai maskapai 'low cost' dengan jaringan internasional yang luas, sangat memungkinkan untuk memperkenalkan Indonesia sebagai tujuan wisata yang menarik dan layak untuk dikunjungi," tuturnya.
Terlebih lagi, lanjut Tony, Pemerintah Indonesia telah menetapkan bebas visa untuk Tiongkok dan Jepang. "Tiongkok merupakan negara dengan jumlah pelancong terbesar saat ini termasuk ke Asia Tenggara antara lain Indonesia. Ini bisa ditingkatkan lagi," ujarnya.
Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan lalu lintas udara yang padat, sehingga banyak peluang bagi Indonesia untuk membuka lebih banyak destinasi wisata yang menarik serta layak dikunjungi.
Setiap tahun tercatat 107 juta warga Tiongkok mengadakan perjalanan wisata ke luar negeri. Namun dari sekian banyak turis Tiongkok yang melakukan perjalanan ke mancanegara, hanya yang 959.000 orang per tahun yang datang ke Indonesia. Pada 2015, Indonesia menargetkan jumlah kunjungan turis Tiongkok bisa mencapai dua juta orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.