Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan: Pariwisata Beri Andil Besar bagi Perekonomian DIY

Kompas.com - 17/04/2015, 12:23 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pariwisata memberikan andil besar dalam memacu pertumbuhan perekonomian DIY.

"Kegiatan sektor pariwisata memberikan 'multiplier effect' terhadap sektor lainnya, seperti perdagangan, akomodasi, jasa, bahkan pertanian dan industri," katanya dalam sambutan yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda DIY Sulistyo di Yogyakarta, Kamis (16/4/2015).

Saat menerima Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sultan mengatakan DIY juga telah lama mengembangkan produk-produk lain berupa program pengembangan promosi meeting, incentive, convension, exhibitions (MICE), wisata kuliner, dan desa wisata.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Prajurit Bugisan mengawal Gunungan Kakung yang dibawa dari Keraton Yogyakarta menuju ke Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada acara tradisi Grebeg Maulud, Rabu (16/2/2011).
Selain itu, menurut Sultan HB X, sejak 2011 Pemerintah Daerah DIY juga telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

"Peraturan daerah itu diharapkan dapat mempertahankan ketahanan dan kedaulatan pangan khususnya di DIY dan mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian terutama pada lahan-lahan yang subur dan sistem irigasinya baik," katanya.

Menurut dia, DIY juga banyak menghasilkan produk ekonomi kreatif mulai dari barang-barang kerajinan, produk inovasi pangan hingga produk kreatif yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempunyai nilai jual tinggi.

"DIY memiliki predikat yang melekat sebagai daerah tujuan wisata, kota budaya, dan kota pendidikan, yang selalu diupayakan untuk dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Pekerja menggarap kerajinan perak di Salim Silver, Kotagede, Yogyakarta, yang sebagian besar produknya ditujukan untuk diekspor, Rabu (13/6/2012).
Pimpinan rombongan Komisi II DPRD Provinsi NTT Alfredus Bria Seran mengatakan maksud dan tujuan ke DIY selain anjangsana juga ingin mengetahui secara dekat wilayah ini untuk mendapatkan masukan dan gambaran tentang pengelolaan pariwisata.

"Kami ingin mengetahui pengelolaan pariwisata karena komodo di NTT menjadi tujuan wisata internasional. Komodo dapat menjadi aset yang dapat mendatangkan income bagi NTT, serta pemanfaatan lahan pasir untuk dijadikan lahan pertanian yang produktif," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com