Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow, Tentara Akan Bawa Turun 4 Ton Sampah di Everest

Kompas.com - 18/04/2015, 15:32 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

Sumber CNN Travel
KOMPAS.com - Banyak pendaki tidak berhasil mencapai puncak tertinggi di dunia yaitu Gunung Everest dengan ketinggian 8.850 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun, para pendaki tersebut malah meninggalkan ratusan kilo sampah sisa pendakian.

Berdasarkan India Today, grup pendaki yang berpengalaman dari tentara militer India berencana naik ke Gunung Everest untuk membawa sampah sekitar 4.000 kg (sekitar 4 ton) dari tempat kemah di ketinggian.

Gunung Everest merupakan bagian dari Pegunungan Himalaya yang terletak di perbatasan antara Nepal dan Tibet. Tim yang beranggota sebanyak 34 orang rencananya mulai mendaki pada pertengahan Mei. Pendakian ini menandai perayaan 50 tahun tim India pertama yang mencapai Gunung Everest.

"Gunung Everest sekarang menyedihkan, disebut sebagai tempat sampah tertinggi di dunia," kata Maj. Ranveer Singh Jamval, pemimpin tim kepada India Today seperti dikutip dari CNN.

Telah mencapai Puncak Everest sebanyak dua kali, Jamval mengatakan akan menargetkan sampah-sampah sisa pendakian dari Camp 1 sampai ke puncak.

"Botol oksigen, tenda, kaleng, paket, dan sampah sisa-sisa pendakian lainnya. Selain masing-masing membawa ransel dengan 10 kilogram, kami masing-masing berencana akan membawa 10 kilogram sampah pada pendakian ini," katanya.

Ekspedisi tentara militer India ini bukanlah yang pertama kali yang melakukan pendakian untuk membersihkan sisa-sisa sampah pendaki. Semangat untuk membersihkan sampah pendakian ini diantaranya juga ada kegiatan yang bernama Eco Everest Expedition.

Pendakian dengan memperhatikan kelestarian lingkungan ini dilakukan berkala mulai tahun 2008. Dalam pendakian ini, pendaki diharuskan untuk membawa sampah kembali seperti dikutip dari situs Asian Trekking.

Tahun lalu, Dinas Pariwisata Nepal mulai mewajibkan pendaki untuk membawa turun 8,2 kilogram tambahan sampah selain milik mereka dan sampah biologis manusia, berdasarkan New York Times.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Travel
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com