Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APII Dorong NTB Jadi Pusat Wisata Syariah

Kompas.com - 23/04/2015, 09:21 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Asosiasi Pariwisata Islam Indonesia (APII) mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi pusat wisata syariah di Indonesia. "Pariwisata NTB harus jauh lebih bermartabat. NTB harus berbenah menyiapkan diri sebagai destinasi wisata syariah dunia," kata Ketua APII NTB H Fauzan usai bertemu Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi di Mataram, Rabu (22/4/2015).

Menurut Fauzan, di antara sembilan provinsi di Indonesia yang ditetapkan sebagai destinasi wisata syariah, NTB dinilai APPII sebagai daerah yang paling siap dengan paket wisata syariahnya.

"Wisata syariah tidak hanya dibutuhkan oleh wisatawan Muslim, tapi juga sudah menjadi kebutuhan wisatawan secara umum baik lokal maupun dari mancanegara," ujarnya.

Fauzan menjelaskan, wisata syariah sudah menjadi tren pariwisata dunia. Konsep wisata syariah ini tidak hanya diterapkan di negara yang mayoritas penduduknya Muslim, tapi juga diterapkan di negara-negara non Muslim. "Seperti Jepang dengan 'halal tourism'-nya," kata Fauzan.

Terkait adanya keinginan sejumlah pihak yang menginginkan pariwisata NTB digarap seperti Bali, Fauzan melihat hal itu kurang tepat. Sebab pariwisata harus dikembangkan sesuai potensi dan kultur daerah masing-masing.

"NTB is NTB, Bali is Bali. Keduanya tidak bisa disamakan karena memiliki kultur masyarakat yang berbeda," katanya.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Ratusan penari menampilkan tari Rai Sa Ida di padang sabana Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, saat puncak acara peringatan 200 tahun meletusnya Gunung tambora, Sabtu (11/4/2015). Acara yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo itu juga dijadikan momentum untuk menetapkan Taman Nasional Gunung Tambora.
Ia mengatakan, wisatawan Muslim memiliki andil yang cukup besar dalam menyokong pariwisata dunia. Menurut penelitian, pengeluaran wisatawan Muslim dalam suatu perjalanan cukup tinggi. Pada 2011, uang yang dihabiskan wisatawan Muslim di dunia mencapai 126 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 1.222,1 triliun.

"Angka ini dua kali lebih besar dari seluruh uang yang dikeluarkan oleh wisatawan Tiongkok yang mencapai 65 miliar dollar AS atau setara Rp 630 triliun," katanya.

Terkait upaya menjadikan NTB sebagai destinasi wisata syariah ini, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi mendukung. Meski begitu, gubernur mengakui masih banyak tantangan dan hambatan besar yang harus dihadapi ke depan.

Karena, menurut gubernur, konsep wisata syariah di Indonesia belum ada contoh dari negara lain, sehingga hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan pro dan kontra dalam menyiapkan konsep wisata syariah di NTB.

"Apabila persiapan untuk mengusung NTB sebagai daerah wisata syariah tidak matang, maka akan berdampak buruk bagi kita. Seperti, wisatawan tidak mau lagi berkunjung ke daerah ini," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Gubernur NTB, yang terpenting sebenarnya dalam pembangunan industri pariwisata adalah bagaimana menyiapkan dan menjadikan pelaku pariwisata yang jujur dan profesional.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Peserta Parade Budaya Lombok Sumbawa 2013 berpose saat bersiap-siap di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Minggu (16/6/2013). Parade budaya yang diikuti kabupaten-kabupaten di Nusa Tenggara Barat ini merupakan salah satu promosi wisata untuk mengajak wisatawan mengunjungi NTB.
"Penanaman nilai moral ini penting dimulai dari perilaku, hospitality serta kejujuran setiap pelaku pariwisata seperti pemandu wisata dan pihak hotel," katanya.

Untuk itu, dia berharap, NTB dapat menjadi daerah wisata Islami dan menjadi daerah tujuan wisata keluarga.

"Kita harus mulai memperbarui sistem pariwisata dari hal-hal kecil seperti sertifikasi halal dan konsep wisata keluarga, agar mudah dipahami dan tidak membuat kesalahpahaman antarumat beragama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com