"Lebih sering lumba-lumba muncul pagi hari. Makanya sering tamu (wisatawan) bangun pagi dan naik perahu untuk nonton lumba-lumba, " kata Ketut Suarta, salah satu pengemudi perahu, saat ditemui di Desa Kalibukbuk, Buleleng, Sabtu (25/4/2015).
Ketut Suarta juga menjelaskan bahwa wisatawan yang ingin melihat lumba-lumba di tengah laut tidak hanya wisatawan domestik saja tetapi banyak wisatawan asing terutama pada musim liburan Eropa yang jatuh pada Juli dan Agustus. Bahkan di saat ramai pengunjung, perahu bisa mencapai seratus perahu setiap harinya.
Hanya saja, lanjutnya, kalau untuk rata-rata per harinya tidak terlalu banyak, hanya beberapa wisatawan saja yang mengambil paket tur lumba-lumba tersebut. Sementara untuk wisatawan domestik ramainya pada saat libur sekolah dan Lebaran.
"Lebih asyik melihat lumba-lumba langsung di laut daripada di tempat pertunjukan atau sirkus. Banyak banget lumba-limbahnya, " kata Nani Laksmi salah satu wisatawan dari Banjarmasin.
Wisatawan yang ingin melihat lumba-lumba dengan naik perahu cukup membayar Rp 65.000 per orang. Satu perahu bisa dinaiki sekitar empat sampai lima orang. Perahu kemudian dibawa ke tengah laut. Lumba-lumba biasanya muncul tiba-tiba.
Banyak wisatawan yang mengabadikan momen saat lumba-lumba muncul. Bahkan jika beruntung akan mendapatkan foto dari jarak dekat. Namun, kita sendiri tidak bisa memprediksi kapan dan di posisi mana lumba-lumba akan muncul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.