Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata ke Yogyakarta? Ini 6 Wisata Alam di Gunungkidul

Kompas.com - 04/05/2015, 10:11 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

Belum lengkap rasanya menelusuri keindahan Gunungkidul tanpa mengunjungi Pantai Indrayanti. Terletak di Kecamatan Tepus, pantai yang disebut sebagai primadona Gunungkidul ini tak pernah sepi pengunjung. Pantai yang dikenal juga dengan nama Pantai Pulang Syawal ini mulai berkembang sebagai obyek wisata pada tahun 2009. Berbeda dengan pantai-pantai Gunungkidul lainnya yang letaknya cukup jauh dari jalan utama, Pantai Indrayanti mudah digapai karena terletak di tepi jalan.

Hamparan pasir sepanjang garis pantai serta ombak yang tenang membuat pantai yang dibatasi tebing bebatuan ini cocok bagi wisatawan yang ingin bermain atau sekadar bersantai di tepi pantai. Tak ingin terkena sengatan matahari langsung, para wisatawan dapat menyewa tikar dan payung yang berada di sepanjang bibir Pantai Indrayanti.

Pantai Pok Tunggal

Meskipun belum sepopuler Pantai Indrayanti atau pantai Gunungkidul lainnya, namun keindahan Pantai Pok Tunggal tidak bisa dilewatkan begitu saja. Pantai Pok Tunggal berjarak sekitar 7 km dari Pantai Indrayanti.

Hadirnya sebuah pohon duras di pintu masuk Pantai Pok Tunggal seolah menjadi ikon tersendiri bagi pantai ini. Masih menyuguhkan hamparan pasir putih seperti kebanyakan pantai lainnya, Pantai Pok Tunggal juga memiliki akses menuju tebing setinggi 50 meter.

Dari atas tebing itu, wisatawan dapat menikmati pemandangan lautan luas yang tak jarang juga dijadikan sebagai obyek foto para wisatawan. Suasana yang terbilang masih sepi membuat Pantai Pok Tunggal sangat cocok dijadikan sebagai tempat bersantai di tengah liburan Anda.

Flying Fox Tradisional di Pantai Timang Gunung Kidul, Provinsi DI Yogyakarta.
Pantai Timang

Jika Anda ingin memacu adrenalin, Pantai Timang bisa dijadikan salah satu destinasi wisata Gunungkidul yang patut dicoba. Untuk mencapai Pantai Timang, Anda harus melaju kendaraan sejauh 14 km dari Pantai Indrayanti.

Terdapat sebuah kereta gantung yang menghubungkan antara bukit di Pantai Timang dengan Watu Pajang, sebuah pulau kecil yang berjarak 300 meter dari Pantai Timang. Kereta gantung ini biasa digunakan oleh para nelayan untuk menangkap lobster di Watu Pajang.

Meski sepintas terlihat seperti flying fox pada umumnya, namun jangan bayangkan sensasi yang Anda rasakan akan sama. Selain terpaan angin laut yang kencang, wisatawan harus siap-siap basah diterjang ganasnya ombak pantai selatan. Untuk menikmati sensasi flying fox tradisional ini, wisatawan harus siap merogoh kocek antara Rp 50.000 sampai Rp 200.000 untuk perjalanan pulang pergi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com